Pendidikan

20 Tahun Tak Diajarkan, Ratusan Guru di Ambon Ikut Sosialisasi Pendidikan Pancasila

×

20 Tahun Tak Diajarkan, Ratusan Guru di Ambon Ikut Sosialisasi Pendidikan Pancasila

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Pendidikan Pancasila
BPIP melakukan Sosialisasi Pendidikan Pancasila di Ambon, Kamis (24/7/2025). Pancasila hilang selama 20 tahun di sekolah. f:MP-

AMBON, SentralPolitik.com – Selama kurun waktu 20 tahun, Pendidikan Pancasila tidak lagi diajarkan ke kelas tingkat dasar dan menengah, karena Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menggiatkannya.

Sebanyak 300 tenaga pengajar alias Guru di Kota Ambon mengikuti Sosialisasi Pendidikan Pancasila dan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila.

Sosialisasi satuan Pendidikan Dasar (SD) dan Menengah (SMP) ini oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI di salah satu hotel di Kota Ambon, Kamis (24/07/2025).

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI Prof. KH. Yudian Wahyudi menjelaskan, sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila sebagai jalan keluar bagi krisis.

‘’Krisis selama ini terjadi karena hilangnya pendidikan Pancasila dari pendidikan formal. Buku Teks utama 30% pengetahuan dan 70% nya adalah praktek,’’ katanya.

Pendidikan Pancasila juga untuk guru sehingga dapat membantu dan mengantarkan para guru Pendidikan Pancasila dalam mengetahui dan memahaminya.

‘’Serta melaksanakan dan mentransformasikan kepada para siswa terkait nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai penuntun sikap dan perilaku dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.

20 TAHUN KOSONG

Deputi Bidang pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, Surahno menjelaskan, sosialisasi kepada tenaga pengajar.

‘’Pendidikan Pancasila sudah kosong sekitar 20 tahun lebih dari tahun 1998,’’ ingatnya.

“Dengan terbitnya PP nomor 4 Tahun 2022 tentang Pendidikan Nasional, Pendidikan Pancasila merupakan kurikulum wajib,’’ tambah dia.

Pendidikan ini wajib oleh pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi.

BPIP tahun 2023 bersama dengan Kemdikbud Ristek menyusun buku teks utama sebanyak 24 BTU, 12 buku untuk guru dan 12 buku untuk murid.

PONDASI KEBANGSAAN

Sementara Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan Sosialisasi Pendidikan Pancasila ini merupakan langkah yang baik.

”Ini merupakan menguatkan kembali pondasi kebangsaan kita, melalui anak-anak di satuan pendidikan, supaya mereka memiliki karakter yang baik, memahami sungguh nilai-nilai Pancasila,’’ katanya.

Menyongsong generasi emas 2045, generasi bangsa yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga karakter yang baik.

Baca Juga:

Pemkot Ambon Peringati Harla Pancasila, Ini Pesan Kepala BPIP RI: https://sentralpolitik.com/pemkot-ambon-peringati-harla-pancasila-ini-pesan-kepala-bpip-ri/

‘’Di sinilah nilai-nilai Pancasila itu bisa membentuk karakter mereka,” jelas Wattimena. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram