MASOHI, SentralPolitik.com _ Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa melantik Rony Herly Latuconsina sebagai Raja Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kamis (6/2/2025).
—
Rony mengganti ayahnya, almarhum Rasyad Efendi Latuconsina yang memimpin sejak 1986 dan wafat di Jakarta pada 5 Januari 2025.
Pelantikan tertuang dalam Surat Keputusan penjabat bupati nomor 141-143 tanggal 3 Februari tahun 2025 tentang pengesahan kepala Pemerintah Negeri Pelauw.
Sahubawa saat pelantikan menekankan pentingnya kepemimpinan yang arif dan bijaksana.
“Saya percaya, saudara akan melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebaik-baiknya, ” ucapnya.
Negeri Pelauw, kata Sahubawa, kaya dengan kearifan lokal yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban Pulau Haruku.
“Untuk itu, saya berpesan menjadi pemimpin yang mendengar suara masyarakat dan mengutamakan kepentingan bersama, ” pesan Sahubawa.
PELANTIKAN ADAT
Sebelumnya, Rony Herly Latuconsina ditetapkan dalam keputusan musyawarah Mosonipi masyarakat Pelauw pada 15 Januari 2025.
Mosonipi merupakan bagian dari tradisi adat musyawarah tertinggi, yang digelar setelah mangkatnya Raja Rasyad Efendi Latuconsina.
Sebelum Pelantikan secara pemerintahan, Raja dikukuhkan secara adat sebagai Upulatu Nusa Barakate di Rumah Soa Raja Hatuhaha.
Haadir para tokoh adat dan masyarakat dari berbagai negeri adat Pulau Haruku, diantaranya Kailolo, Hulaliu, Rohomoni Kabauw, serta gandong dari Negeri Titawae, Nusalaut.
Gubernur Maluku Terpilih Hendrik Lewerissa, Pj Gubernur Maluku, Sadli Lie, Anggota DPD RI Anna Latuconsina, Bisri Assidiq Latuconsina juga hadir.
Ribuan warga larut dalam prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat dan sakral. Tak ayal, lebih dari 400 warga Negeri Titawae juga ikut dalam acara ini.
Selain itu, perwakilan masyarakat adat dari Negeri Oma dan Negeri Soya juga ikut memeriahkan acara tersebut.
Pelantikan Roni Herly Latuconsina sebagai Raja Negeri Pelauw menandai kelanjutan tradisi adat yang kuat di Negeri Pelauw, Pulau Haruku.
Baca Juga:
Moeldoko: Konflik Pelauw-Kariuw Selesai; https://sentralpolitik.com/moeldoko-konflik-pelauw-kariuw-selesai-sahubawa-paparkan-penanganannya/
Prosesi ini sekaligus menjadi simbol persatuan bagi masyarakat Uli Hatuhaha. (*)
