Mengamati dinamika politik dan ekonomi global, hubungan antara Amerika Serikat, China, dan Indonesia memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek pembangunan di Indonesia, termasuk di Maluku.
—
DENGAN kekayaan sumber daya alam dan budaya yang melimpah, Maluku memiliki potensi besar untuk berkembang pesat apabila mampu memanfaatkan peluang dari hubungan internasional secara bijak.
Pertanyaannya adalah, siapa yang dapat menjadi jembatan untuk meraih Peluang tersebut? Dalam tulisan ini penulis berupaya mengulas padangan dan gagasan secara umum.
Peluang Ekonomi dan Investasi
Berbagai berita di media mengenai persaingan ekonomi antara Amerika Serikat dan China membuka peluang baru bagi Maluku dalam sektor investasi.
China melalui inisiatif Belt and Road Initiative (BRI), telah banyak berkontribusi dalam sektor infrastruktur di Indonesia. Jika Maluku dapat menarik investasi dalam pembangunan pelabuhan, jalan, dan industri perikanan, maka pertumbuhan ekonomi lokal akan meningkat.
Di sisi lain, Amerika Serikat menawarkan kerja sama di bidang perdagangan bebas dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh Maluku untuk meningkatkan kualitas industri perikanan dan sumber daya alam lainnya.
Dalam silahturahmi yang berlangsung disela-sela masa cuti Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Bapak Drs. Djauhari Oratmangun, beliau menerima, Ketua Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Kota Ambon dan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Maluku, Dominikus Deinse Oratmangun, S.Pi.
Beliau sangat mengapresiasi pertemuan tersebut, dan memberikan pandangan bahwa investasi China di Maluku dapat diarahkan ke berbagai sektor yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah.
Sektor-sektor tersebut mencakup industri perikanan, pariwisata, pengolahan sumber daya alam, serta pengembangan energi terbarukan.
Secara khusus, Kota Ambon dapat juga mengembangkan sektor jasa dan perdagangan sebagai pusat ekonomi regional, Kepulauan Tanimbar dapat menarik investasi di sektor migas dan perikanan, serta membuka jalur pernerbangan Saumlaki-Darwin dan Kepulauan Aru memiliki potensi besar dalam pengembangan industri perikanan berbasis ekspor.
Begitupula dengan Kabupaten Kepulauan Aru yang memiliki potensi raksasa di bidang perikanan.
Pemikiran konstruktif Dubes tersebut yang akrab disapa Pak Djo, memberikan gambaran jelas mengenai tantangan yang dihadapi.
“Saya telah membuka peluang investasi ke Maluku, namun kurangnya responsivitas dari pemerintah daerah. Ini menjadi tantangan utama,” katanya memberi simpul kecil dan sementara. Di siskusi ringan dan sempit itu.
Karena itu, penting untuk memperkuat kordinasi serta kerjasama, sehingga diharapkan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota, dan Bupati yang akan dilantik dapat berkolaborasi lebih erat dalam menarik investasi dan mempercepat perkembangan Maluku menuju arah yang lebih baik.
Dalam diskusi tersebut kami juga menekankan agar Maluku harus diperhitungkan sebagai pintu masuk Indonesia ke wilayah Pasifik, baik melalui jalur laut maupun udara. Harapannya menjadi perhatian serius bagi beliau.
Penguatan Sektor Maritim
Sebagai provinsi kepulauan, Maluku memiliki potensi besar di sektor maritim. Dalam menghadapi persaingan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia perlu memastikan bahwa Maluku tidak hanya menjadi objek eksploitasi ekonomi global, tetapi juga dapat merasakan manfaat dari kerja sama strategis dengan kedua negara tersebut.
Misalnya, kontribusi China dalam pengembangan teknologi perikanan dan pengolahan hasil laut sangatlah penting.
Pendidikan, Transfer Teknologi dan Lingkungan
Kolaborasi antara China dan Indonesia dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Maluku.
Program beasiswa, pertukaran pelajar, serta pelatihan dalam bidang teknologi dan industri dapat mempercepat modernisasi di sektor-sektor kunci seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Dengan dukungan pendidikan yang lebih baik, generasi muda Maluku nantinya akan lebih siap bersaing di tingkat global di masa depan.
Isu lingkungan saat ini menjadi fokus utama dalam kerja sama global. Maluku dengan kekayaan ekosistem laut dan darat yang luar biasa, perlu memastikan bahwa investasi asing tidak merusak keseimbangan alam yang ada.
Dalam konteks ini, Indonesia dapat mengambil langkah tegas dengan menetapkan regulasi yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya, sekaligus memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yang berasal dari Amerika Serikat maupun China untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Maluku.
Diplomasi dan Peran Indonesia dalam Isu Global
Sebagai negara non-blok, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan Amerika Serikat dan China.
Diplomasi yang cerdas akan memastikan bahwa Maluku memperoleh keuntungan optimal dari persaingan global ini tanpa terperangkap dalam konflik kepentingan antara kedua negara adidaya tersebut.
Pemerintah Indonesia harus selalu menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama dalam setiap kerja sama internasional yang dilakukan.
Penulis berpendapat bahwa dalam menghadapii isu-isu global diatas demi keberlangsungan ekosistem kolaborasi serta kemajuan Maluku kedepan, diperlukan adanya pintu masuk. Kehadiran seorang putra Maluku yang telah lama menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan investasi di Maluku yang lebih baik.
Menurut Dennis Kinlaw, Kerjasama adalah orang-orang yang bersatu dengan orang lain menuju tujuan bersama melalui berbagi informasi dan berbagai ide, yang memberdayakan orang lain dan mengembangkan kepercayaan.
Semoga peluang dan harapan yang telah diulas mejadi pertimbangan oleh pemerintah daerah, untuk bersinergi dengan Bapak Drs. Djauhari Oratmangun, putra Maluku yang telah menunjukan dedikasi dan pengabdiannya yang luar biasa bagi bangsa dan negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.
Kontribusinya diharapkan mampu membawa manfaat bagi Maluku di masa depan.
Simpulan
Dinamika hubungan secara global antara Amerika Serikat, China, dan Indonesia berpotensi besar bagi perkembangan Maluku jika dikelola dengan baik.
Melalui strategi ekonomi yang cermat, penguatan sektor maritim, peningkatan pendidikan, pelestarian lingkungan, dan diplomasi yang seimbang, Maluku dapat memanfaatkan hubungan internasional ini dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, diperlukan peran aktif pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi Maluku dalam menghadapi tantangan global ini.
Baca Juga:
Menanti Gebrakan Prabowo-Gibran di Maluku; https://sentralpolitik.com/menanti-gebrakan-prabowo-gibran-di-maluku/
Tentu, hal ini harus dilakukan melalui kordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak yang lebih kompeten agar dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan Maluku, bukan hanya dalam jangka pendek, tetapi secara berkelanjutan. Semoga! (*)
Respon (1)