Pendidikan

Kadis Dikbud Malteng Jadi Pemantik Program INOVASI Fase 3 di SBB

×

Kadis Dikbud Malteng Jadi Pemantik Program INOVASI Fase 3 di SBB

Sebarkan artikel ini

MASOHI, SentralPolitik.com _ Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) fase 3 disosialisasikan di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Sekda Alvin Tuasuun membuka kegiatan, Jumat (15/3/2025) dengan melibatkan stakeholder pendidikan, perwakilan guru, kepala sekolah dan pengawas.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Tuasuun berharap pilihan lokus SBB ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Pendidikan adalah faktor utama dalam membangun bangsa yang maju,” ujarnya.

SBB sebutnya sangat potensial untuk mewujudkan pendidikan damai dan inklusif. Karena itu, penting kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan mutu pendidikan

“Berbagi pengalaman, mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan ide, inovasi guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” tambahnya.

IKLIM PENDIDIKAN

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah Husen Mukadar menjadi salah satu narasumber.

Ia memaparkan upaya Diknas dan Inovasi menghadirkan pendidikan bermutu di Kabupaten Maluku Tengah.

Meski demikian, membangun iklim pendidikan khususnya di wilayah Maluku Tengah dan SBB menemui beragam tantangan, kondisi geografis maupun sarana-prasarana.

“Ini butuh intervensi program, ” jelasnya.

Ia mencontohkan intervensi sarana prasarana sekolah, layanan internet satelit di wilayah pedalaman Seram.

Karena itu, kata Mukadar upaya perbaikan mutu pendidikan harus melalui perencanaan program yang intensif.

“Berbagi prakter pengalaman, penguatan kapasitan guru, satuan pendidikan, pengawas secara berkala, dipantau dan dievaluasi berkala,” paparnya.

Lebih lanjut memperkuat akses infrastruktur pendidikan dengan cara pengembangan sistim pemantauan komprehensif.

Baca Juga;

Dinas Pendidikan Malteng Bahas Pendidikan 3T di Forum Internasional; https://sentralpolitik.com/dinas-pendidikan-malteng-bahas-pendidikan-3t-di-forum-internasional/

“Mendorong kolaborasi dengan mitra potensial misalnya dengan BGP, BPMP, Balai Pelestarian Kebudayaan dan Balai Bahasa dalam menyusun media ajar guru dalam bentuk buku nonteks,” usulnya. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *