MASOHI, SentralPolitik.com _ Bupati Zulkarnain Awat Amir turun tangan menyelesaikan konflik tiga desa di Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah.
Langkah cepat bupati meredam ketegangan dengan mengumpulkan pemerintah desa dan sejumlah tokoh di wilayah itu.
Di Desa Sawai, bupati langsung bertatap tatap muka dengan pemerintah negeri, saniri negeri, tokoh masyarakat di rumah raja.
Dalam pertemuan itu, ia menyerukan perdamaian dengan meminta warga dari tiga desa untuk menahan diri dan tidak terprovokasi.
“Saya minta warga menahan diri, tidak mudah tersulut provokasi, ” harapnya.
Bupati yang juga putra Seram ini mengaku akan menyesalkan kejadian tersebut.
Selain itu juga telah berkoordinasi dengan Kapolres Maluku Tengah, Dandim 1502/ Masohi yang saat ini bersama-sama di Seram Utara Barat untuk upaya pengamanan dan mencari solusi damai.
Diketahui konflik itu melibatkan Desa Rumaolat, Desa Masihulan dan Desa Sawai terjadi pada Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 09.30 WIT.
Kejadian itu dipicu oleh pemukulan seorang sopir asal desa Rumaolat. Merespon pemukulan itu, warga Rumaolat melakukan penebangan tanaman milik warga Sawai.
Akibatnya terjadi konsentrasi massa dan saling serang menggunakan senjata tajam di perbatasan. Peristiwa itu mengakibatkan seorang anggota polsek Wahai Brikpa Husni Abdullah tewas tertembak.
Baca Juga:
Konflik Tiga Desa di Seram Utara, 1 Anggota Polisi Tewas, Puluhan Rumah Terbakar; https://sentralpolitik.com/konflik-tiga-desa-di-seram-utara-1-anggota-polisi-tewas-puluhan-rumah-terbakar/
Empat warga Sawai juga dilaporkan terluka terkena tembakan diduga dari senapan angin. (*)
