AMBON, SentralPolitik.com – Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon didukung Yayasan Rumah Generasi dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon menggelar pelatihan Unit Kompetensi bagi penyandang disabilitas.
Walikota Ambon, Bodewin Wattimena membuka acara ini di Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon, Selasa (10/6/2025).
24 peserta Pelatihan Lomputer yang terbagi dalam dua kelas selama lima hari.
Sementara pelatihan healing melibatkan 150 peserta dari lima kecamatan di Kota Ambon, dengan pembagian 30 peserta per hari selama lima hari.
Kegiatan ini terdiri dari dua program utama yakni pelatihan komputer berbasis unit kompetensi dan sesi healing untuk mendukung kesiapan mental dan emosional peserta sebelum masuk ke dunia kerja.
“Pelatihan komputer dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan digital sesuai kebutuhan pasar kerja saat ini,” ujar Wattimena dalam sambutannya.
Sedangkan pelatihan healing bukan sekadar kegiatan rekreatif, tapi proses pemulihan.
“Pelatihan ini membantu peserta memahami dan mengatasi tantangan emosional, mental, atau fisik dalam hidup mereka,” ujar Wattimena dalam sambutannya.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas, baik dalam aspek teknis maupun non-teknis, agar mampu bersaing di pasar kerja.
Program ini juga memberi edukasi ketenagakerjaan yang relevan dengan kondisi lokal di Kota Ambon.
Wattimena menegaskan, Pemkot berkomitmen menjamin kesetaraan hak bagi seluruh warga, termasuk kelompok disabilitas, dalam memperoleh akses terhadap pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan.
“Jika memiliki kompetensi, maka mereka juga berhak mendapat peluang kerja, baik di sektor pemerintahan maupun swasta,” ujarnya.
REGULASI
Sesuai regulasi, instansi pemerintahan wajib menyediakan kuota dua persen bagi tenaga kerja disabilitas, sedangkan sektor swasta diwajibkan menyediakan satu persen.
“Pemerintah kota tidak hanya bertugas menegakkan aturan, tapi juga memastikan kesiapan SDM dari kelompok disabilitas, ” ingatnya.
Pihaknya menegaskan, inklusi sosial dan ketenagakerjaan menjadi salah satu prioritas Pemkot Ambon.
“Kami hadir sebagai pihak yang memfasilitasi dan menjamin hak seluruh warga,” ujar Wattimena.
Sebelumnya Plt Kadis Tenaga Kota Ambon, Herman Tetelepta menyebutkan kegiatan program inlusif ini merupakan salah satu dari 17 program Walikota dan Wawali Ambon.
Baca Juga:
Penyandang Disabilitas sama Punya Hak; https://sentralpolitik.com/penyandang-disabilitas-sama-punya-hak-pilih/
”Sehingga target kegiatan ini dapat bermanfaat bagi penyandang disabilitas guna mengembangkan potensinya khusus di bidang komputerisasi dan pengembangan manejerial diri,” ingatnya. (*)