AMBON, Sentral Politik.com – Sejumlah pemuda asal Kei yang tergabung dalam Solidaritas Anak Maluku menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Maluku, Senin (16/6/2025).
Mereka mendesak Haji Isam yang hadir lewat PT. Batulicin Beton Asphalt (BBA) di Ohoi Desa Nerong, angkat kaki dari sana.
Selain tidak menghargai hak-hak adat, pemuda Kei menyebut kalau perusahaan itu beroperasi sedari 2024 tanpa mengantongi ijin AMDAL.
Proyek tersebut diketahui ditangani oleh pengusaha Haji Isam sejak 2024 lalu, tanpa adanya AMDAL.
Aksi demo di Kantor Gubernur mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp)
Koordinator Lapangan, Fadel Notanubun dan kawan-kawan melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas penggalian batu kapur/gamping oleh PT. Batulicin Beton Asphalt (BBA) di Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara.
Notanubun, mendesak Gubernur dan Wagub Maluku, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanat segera memanggil dan mengevaluasi perusahaan itu.
“Kami masyakat Maluku Tenggara menolak keras adanya aksi penggalian batu kapur. Kami minta Gubernur dan wagub segera tuntaskan masalah ini, karena sangat mengganggu alam kami,” teriak Fadel dalam orasinya.
CURIGAI
Mereka mempertanyakan kinerja Gubernur dan Wagub Maluku, dan menduga sengaja membiarkan perusahaan terus beroperasi hingga saat ini.
“Pa Gub juga pernah mengunjungi perusahaan Batu Licin di Malra, tapi kenapa perusahaan itu bisa masuk di Kei besar. TNI mengawal proyek ini. Ada apa sehingga proyek galian C itu bisa dikawal anggota TNI,” teriak Fadel.
Kehadiran Perusahaan Batu Licin, pendemo sangat merusak dan mempora-porandakan daerah tanah adat, dan terjadi banjir besar di tanah adat.
Lantaran itu mereka menyatakan menolak keras kehadiran perusahaan tersebut.
Baca Juga:
Copot Dua Camat di Malra, Samuel Huwae Didatangi Pendemo; https://sentralpolitik.com/copot-dua-camat-di-malra-semuel-huwae-didatangi-pendemo/
“Ini perampasan dan perampokan terhadap tanah adat dan harus lawan. Jangan pernah biarkan para penjilat merusak daerah kami,” tandasnya. (*)