Pendidikan

Kepsek, Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Desa se-Kota Ambon Ikut Pelatihan

×

Kepsek, Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Desa se-Kota Ambon Ikut Pelatihan

Sebarkan artikel ini
Pelatihan Perpustakaan
Pelatihan Perpustakaan bagi Satuan Pendidikan Dasar dan Desa/Negeri, Keluraha se-Kota Ambon, Senin (4/8/2025). f:MP-

AMBON, SentralPolitik.com – Sebanyak 300 Pembinaan Perpustakaan pada Satuan Pendidikan Dasar dan Desa/Negeri, Kelurahan sesuai dengan standar nasional perpustakaan mengikuti pelatihan.

Pelatihan oleh Pemerintah kota Ambon, Senin (04/08/2025) ini juga ikut Kepsek, Pengelola perpustakaan SD, SMP, MI, MTS, Aparat desa/ kelurahan dan Pengawas pendidikan.

Melalui pelatihan ini para peserta harus memahami 6 komponen SNP dan 35 indikator akreditasi.

Selain itu, peserta harus mampu mengidentifikasi dokumen pendukung akreditasi, serta terbentuk jejaring antara perpustakaan sekolah dan desa.

Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi pengelola perpustakaan, satuan pendidikan dasar dan desa/kelurahan dalam memenuhi indikator akreditasi perpustakaan.

Untuk mendorong percepatan akreditasi perpustakaan di sekolah dan desa/ kelurahan.

“Kegiatan ini adalah kegiatan perpustakaan Nasional yang mesti berlangsung di seluruh kabupaten/ kota di Indonesia. Kita bersyukur kota Ambon sudah bisa laksanakannya saat ini,” kata Walikota Ambon.

STANDAR NASIONAL

Melalui kegiatan ini, Pemkot memastikan bahwa perpustakaan tidak sekedar tempat mengoleksi buku, tidak sekedar tempat penyimpanan buku.

Siapa yang mau pinjam untuk membaca, melainkan menata sistemnya dengan baik.

“Sehingga berfungsi sebagai salah satu prodak layanan yang dilakukan pada setiap instansi yang bertugas menyediakan perpustakaan termasuk desa/ negeri/ kelurahan dan sekolah-sekolah,” katanya.

Lewat Bimtek ini, Wattimena mau tekankan dan pastikan seluruh perpustakaan di sekolah-sekolah di kota Ambon, baik SD dan SMP memenuhi standar perpustakaan yang baik sesuai dengan peraturan.

Bodewin mengaku, Pemkot berkeinginan perpustakaan di setiap sekolah menjadi perpustakaan yang baik, dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelajar, dan juga kepada para guru.

“Karena anak-anak bisa mendapatkan ilmu, tapi para guru juga menggunakan perpustakaan untuk tingkatkan kualitas supaya menjadi guru yang mencerdaskan anak-anak didiknya,” jelasnya.

Menurut Wattimena, kerjasama antara Kepala Dinas Perpustakaan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon harus berlangsung, guna meningkatkan kualitas perpustakaan.

“Kalau kita sudah sepakat bahwa, kebijaksana standardisasi ini harus berlangsung kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan dengan baik,maka akan menjadi tolak ukur kompetensi atau keberhasilan kepala-kepala sekolah,” ungkapnya.

KOTA LAYAK ANAK

Dikatakan, Perpustakaan juga akan menjadikan Ambon kota layak anak, karena bila perpustakaan tersedia di seluruh kota Ambon dan anak-anak dapat mengakses, maka akan menjadi salah satu pemenuhan indikator Kota Layak Anak.

“Mudah-mudahan ini menjadi komitmen kita bersama, jangan sekedar Formalitas saja,” katanya.

Kepada para Pengelola perpustakaan di tingkat sekolah SD dan SMP ikuti dengan baik, mengerti dan pahami supaya pada waktunya ketika di ajukan Akreditasi kita memenuhi syarat, menjadi perpustakaan yang terstandarisasi secara nasional.

Tampil sebagai narasumber Dra. Adriati, M.Hum, Pustakawan Ahli Utama Perputakaan Nasional.

Adriatik membawa materi Kebijakan Akreditasi dan SNP Perpustakaan Standart Nasional Perpus.

Baca Juga:

Ini Lingkaran Korupsi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan KTT; https://sentralpolitik.com/ini-lingkaran-korupsi-di-dinas-kearsipan-dan-perpustakaan-kkt/

Dan Muhammad Abdul Hafid Pranata Komputer Ahli Pertama dengan Materi Penguatan Tata Kelola dan Sarana Perpustakaan. (“)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram