AMBON, SentralPolitik.com – Biang kerok keretakan antara Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath akhirnya terungkap.
Adalah mutasi 30-an ASN Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menjadi pegawai Pemerintah Provinsi Maluku menjadi biang kerok.
Sumber media ini mengurai awalnya 30 ASN Pemkab SBT hendak mutasi masuk Pemerintah Provinsi Maluku.
30 ASN ini mendapat non job dari Bupati SBT karena diduga mereka terlibat politik praktis pada Pemilu 2024 lalu di SBT.
“Mereka merupakan pasukan Abdullah Vanath,” terang sumber media ini, Selasa (19/8/2025).
Pada Pilkada 2024 kemarin, istri Vanath yakni Rohani Vanath juga ikut bertarung sebagai Calon Bupati, berpasangan Madja Rumahtiga.
Sementara Abdullah Vanath maju bertarung sebagai Wakil Gubernur berpasangan dengan Hendrik Lewerissa.
“Nah, para ASN ini diduga bekerja bagi Vanath sekalian untuk istrinya saat Pilkada kemarin,” kata sumber yang meminta anonim identitasnya.
NON JOB
Setelah Fahri Alkatiri terpilih sebagai Bupati SBT, 30 ASN yang terindikasi politik praktis kemudian mendapat non job dari Fahri Alkatiri
Belakangan, karena para ASN ini terkatung-katung di Kota Bula, Vanath kemudian dilaporkan hendak menyelamatkan para ASN yang berada pada eselon III dan IV.
“Ada satu atau dua orang berada di eselon II,” bebernya.
Karena terkatung-katung di Bula, para ASN ini kemudian meminta suaka ke Abdullah Vanath agar mengalihkan status mereka menjadi pegawai provinsi.
Selanjutnya Vanath menemui Lewerissa untuk menyelamatkan mereka. Sebab para ASN itu ternyata juga bekerja bagi kemenangan Lawamena di Seram Timur.
Deal or no deal, Lewerissa kemudian mengamininya.
Sayangnya, langkah ini kemudian diketahui oleh Bupati Alkatiri. Sebagai pimpinan daerah yang memiliki 30-an ASN, Alkatiri kemudian tidak menyetujuinya.
MINTA JATAH
Sumber media ini juga menyebutkan kalau para ASN ini selain mutasi masuk sebagai pegawai propinsi, mereka juga ingin menduduki jabatan di Pemprov pada posisi eselon IV, III bahkan II.
Hanya saja pak Gubernur tidak meloloskan itu permintaan itu.
Sebab selain harus ada pelepasan dari Bupati, di tingkat propinsi juga banyak ASN yang ikut seleksi pada jabatan eselon yang ada.
“Apalagi Gubernur selalu menginginkan komposisi jabatan di Pemprov dengan keterwakilan kabupaten/ kota (kewilayahan) di Maluku, dan memperhitungkan semua aspek,” sebutnya.
“Pak Gub itu selalu memikirkan Par Maluku Pung Bae,” tekannya.
Karena tidak ada titik temu terhadap kondisi ini, sumber media ini akhirnya menyebut terjadi keretakan antara Lewerissa dan Vanath.
Lantas bagaimana dengan nama Arman Tanamal yang ikut viral dalam vidio ceramah Abdullah Vanath di kediaman Wagub pada Senin (18/8/2025) malam?
Sumber tadi kembali menyebut kalau Tanamal sudah sejak awal menjadi pegawai Propinsi Maluku, melekat dengan Vanath saat resmi menduduki kursi Wagub.
Karena itu, Tanamal juga ikut seleksi jabatan dan ia lolos dan layak menduduki kursi salah satu Kabid di Dinas Pendidikan Provinsi Maluku.
“Karena itu Arman memang layak. Karena itu tidak bisa menjenalisir bagi 30-an yang dipaksakan masuk di propinsi,” ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat Maluku bisa melihat persoalan itu dengan bijak. “Apalagi vidio pidato di kediaman Wagub sudah viral di tengah masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:
Lawamena Dilaporkan Retak Parah, Pendukung Vanath Bakal Bakar Atribut Lawamena: https://sentralpolitik.com/lawamena-dilapor-retak-parah-pendukung-vanath-bakal-bakar-atribut-lawamena/
Sementara Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengaku tidak ada keretakan di tubuh Lawamena. (*)