MASOHI, SentralPolitik.com – Kabupaten Maluku Tengah sebagai wilayah kepulauan menyimpan cadangan panas bumi alias geothermal yang besar luar biasa.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saat pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah pada Senin 21 April 2025, terungkap potensi panas bumi di wilayah itu.
Terkonsentrasi di Desa Tulehu, Desa Banda Baru dan Desa Tehoru.
Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu berada di Pulau Ambon, namun menjadi bagian wilayah administrasi Kabupaten Maluku Tengah.
Energi potensi panas bumi diperkirakan mencapai 2×10 megawatt. Saat ini dalam tahap pengadaan oleh PT. PLN yang ditargetkan C0D pada tahun 2031.
Sementara total potensi panas bumi desa administratif Banda Baru, Kecamatan Amahai mencapai 25 megawatt.
Data Badan Geologi Kementerian ESDM, PT PLN tengah menjajaki potensi itu untuk ditawarkan dalam market sounding Ditjen EBTKE.
KETAHANAN ENERGI
Bupati Malteng Zulkarnain Awat Amir di sela-sela peninjauan kawasan panas bumi di Desa Tehoru memaparkan potensi panas bumi di Maluku Tengah.
”Kami berharap dapat memperkuat ketahanan energi. Sekaligus mendukung upaya pemerintah mendorong transisi menuju net zero emission.’’
“Panas bumi sebagai bagian dari strategi nasional memperkuat ketahanan energi,” tandas Bupati.
Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Malteng memiliki prospek pengembangan pariwisata di Maluku. Wisata berbasis alam dan budaya ini menjadi destinasi unggulan terkenal.
CORE BISNIS
Tak nyana, potensi tersebut mendapat sambutan positif warga setempat.
Akbar Abdullah Ohorella, salah satu warga Tulehu mengatakan, energi ramah lingkungan ini memberi peluang sektor pariwisata unggulan maupun core bisnis di masa depan.
“Desa saya (Tulehu) misalnya, panas bumi merambah ke pariwisata pemandian air panas di kawasan Hatuasa, ” kata Akbar.
Katanya, PT PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara sejak 2017 telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di kawasan Hatuasa.
Proyek ini, kata Akbar, tidak hanya menyediakan energi bersih dan stabil bagi Pulau Ambon dan sekitarnya, tetapi juga dapat mendorong pembangunan sosial ekonomi lokal melalui pemanfaatan dana CSR.
“PLTP tidak semata infrastruktur energi, tetapi juga sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal, ” paparnya.
Pariwisata berbasis energi terbarukan seperti geothermal tourism di Maluku Tengah semakin membuka peluang bagi wisatawan yang mencari sensasi unik.
FASILITAS PENUNJANG
Karena itu perlu mengemasnya dengan edukatif dan menarik. Selain pembangunan fasilitas penunjang seperti penginapan ramah lingkungan, pusat informasi wisata, dan area istirahat yang memadai serta jalan.
“Tiga kunci utama pengembangan wisata panas bumi yaitu atraksi, fasilitas, aksesibilitas, serta pelayanan tambahan, ” usulnya.
Rencana Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) 2017-2026 Malteng menetapkan obyek wisata air panas Hatuasa sebagai kawasan strategis wisata III.
Sesuai arahan Dokumen RTRW Kabupaten Maluku Tengah 2011-2031 penetapkan Negeri Tulehu sebagai pusat kegiatan lokal dan ditetapkan wilayah perkotaan.
Baca Juga:
Menteri PPN Serahkan Masterplan Penataan Kawasan Banda Neira: https://sentralpolitik.com/menteri-ppn-serahkan-masterplan-penataan-kawasan-banda-neira/
“Potensi besar panas bumi harus dikelola secara baik dan optimal dengan dukungan fasilitas penunjang menjadi pariwisata berkelanjutan, strategis dan core bisnis di masa depan, ” tutup Akbar. (*)