PemerintahanSosok Kita

Lomba Belang dan Ekonomi Pedagang Tradisional

×

Lomba Belang dan Ekonomi Pedagang Tradisional

Sebarkan artikel ini
Pedagang Tradisional
PLEDAGANG TRADISIONAL. Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun saat mengunjungi salah satu tenda jualan di Pantai Rerean, Malra. Pantai ini menjadi ajang lomba pperahu belang dan membawa rejeki bagi pedagang tradisional setempat, Rabu (25/10). -f:ALIM

LANGGUR, SentralPolitik.com _ Tiga hari pelaksanaan lomba belang Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2023 masyarakat Maluku Tenggara sangat merasakan manfaatnya, terkhusus para pedagang jajanan di lokasi lomba.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Di pantai Rerean Kecamatan Kei Besar Selatan Barat yang merupakan lokasi finish lomba belang seperti mendapat rejeki tak terduga. Pasalnya, omzet mereka terbilang lumayan bila dibanding hari-hari biasa.

Seperti pada pelaksanaan final lomba belang, Rabu (25/10/2023), pantai Ohoi (Desa) Rerena dipadati hampir seribuan masyarakat untuk menjadi saksi mata, peserta belang dari ohoi mana yang akan membawa pulang tropy serta hadiah utama.

Padatnya warga di pantai Rerean ini, menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang. Otomatis, barang dagangan mereka yang kebanyakan merupakan jajanan pasti laris manis.

Apalagi saat berakhirnya lomba yang di menangkan tim belang dari Kecamatan Kei Besar Utara Barat.

Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun (MTH) sempat berkeliling pada semua tenda jualan.

Di setiap tenda jualan, MTH membeli sejumlah barang jualan. Menariknya, barang jajanan yang di beli itu, tidak di bawa pulang MTH.

Dia justru membagikan kepada masyarakat yang ada di lokasi. Warga terutama anak-anak merasa senang dan rebutan mendapat jajanan gratis ini.

Selain membayar harga barang yang diambil, MTH juga memberi bonus uang kepada para pedagang yang didominasi kaum ibu rumah tangga.

Ketika mendapat uang bonus, ibu-ibu pedagang tersenyum ceria karena tak menyangka bisa ketemu langsung dengan bupati MTH dalam suanan yang penuh keakraban.

BERSYUKUR

Ibu Marwa Ali yang berasal dari Ohoi Watkidat, Kecamatan Kei Besar Selatan Barat tak mampu menyembunyikan rasa harunya saat sebagian besar barang dagangannya diborong bupati MTH.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan lomba ini. Karena omzet jualan saya hasilnya lumayan untuk membantu ekonomi keluarga,” ujar Marwa dengan senyum bahagia kepada media ini di pantai Rerean, Rabu (25/10/2023).

Dia berharap agar event ini dapat kembali di gelar tahun depan dan dapat menjadi agenda wajib bagi Kabupaten berjuluk bumi Larwul Ngabal ini.

Hal senada juga di sampaikan ibu Yohana Reimas, warga Ohoi Rerean. Dia merasa sangat bersemangat saat bupati MTH dalam sekejap memborong semua buah kelapa muda yang di jajakannya.

“Bupati datang beli jualan saya, membuat saya sangat bersemangat. Apalagi selama tiga hari lomba dayung ini, hasil jualan saya cukup meningkat. Dan ditambah bonus tadi dari pak Bupati, saya semangat dan senang sekali,” ujar Yohan dengan rasa gembira yang tak terkira.

Ibu Yohana juga mengusung asa yang sama seperti ibu Marwa Ali. Dia berharap event ini dapat berjalan rutin yang setiap tahun.

Bagi dia, FPMK di mana ada lomba dayung belang ini sangat bermanfaat bagi warga Maluku Tenggara.

PERTEMUAN

Selain di jadikan lomba untuk memperebutkan hadiah serta ajang wisata, lomba dayung ini ternyata dapat mempertemukan sanak saudara yang terpisah di masing-masing ohoi.

Dengan ajang ini, mereka dapat bertemu di lokasi lomba serta melepas kerinduan bertemu satu dengan yang lain.

BERHARAP

Terhadap sosok Bupati MTH, baik Marwa Ali serta Yohana berharap agar dapat melanjutkan kepemimpinannya pada periode kedua nanti.

Pasalnya, mereka sangat merasakan dampak pembangunan di masa kepemimpinan bupati MTH.

Padahal pada periode pertama ini, pembangunan sempat terhalang dengan adanya wabah pandemi Covid-19 sekitar tiga tahun.

Boleh di katakan, pada periode ini waktu efektif MTH membangun Kabupaten ini sekitar 2,5 tahun saja.

Namun walau di era wabah Covid 19, warga merasakan pembangunan yang oleh Bupati MTH dan berdampak positif.

Karena itu, mereka berharap bupati MTH dapat terpilih kembali pada periode kedua nanti.

Baca Juga:

Pesona Meti Kei Resmi Ditutup Kemenparekraf:  https://sentralpolitik.com/pesona-meti-kei-resmi-ditutup-kemenparekraf-harap-jadi-ajang-nasional/

Ibu Marwa dan ibu Yohana bahkan sudah menyatakan dukungannya secara pribadi akan kembali memilik MTH pada Pilkada tahun depan. (*)

Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *