MASOHI, SentralPolitik.com _ Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Maluku Tengah rutin menggelar pasar murah.
Penjabat Bupati Rakib Sahubawa meluncurkan Gerai ini pada Februari 2024 lalu, sebagai upaya pengendalian inflasi, sekaligus mitigasi potensi yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian.
—
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Juliana Haumahu menyatakan, gerai pasar murah menyediakan beragam komoditas pangan.
Komoditas seperti beras jenis SPHP, gula konsumsi, minyak goreng, bawang merah, cabe rawit dan cabe merah ada di gera ini.
Setiap operasi, gerai menyediakan beras sebanyak 1 ton, 100 Kg gula konsumsi, 100 liter minyak goreng, bawang merah 50 Kg, cabe rawit 50 Kg serta cabe merah 50 Kg.
“Minyak goreng Rp14 ribu/liter, bawang merah Rp35/Kg, cabe rawit Rp30 ribu/Kg, cabe merah Rp20 ribu/Kg, beras Rp10 ribu/Kg,” papar Haumahu, Senin (20/5).
Ia menerangkan gerai beroperasi dua kali dalam seminggu atau 104 kali dalam setahun. Itu belum belum termasuk kerjasama dengan instansi lain.
‘’Di luar Idul Fitri dan Natal. Jadi bisa lebih dari 110 kali dalam setahun, ” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Rakib Sahubawa mengaku Gerai Pasar Murah merupakan salah satu upaya menekan laju inflasi. Upaya lainnya, penyederhaan rantai distribusi hingga subsidi transportasi.
“Nah, untuk itu kita rutin melakukan pengawasan dan pemantauan harga agar harga komoditas terkontrol, ” akuinya.
Ia menambahkan gerai untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Baca Juga:
Lagi, Sahubawa Buka Pangan Murah Jelang Lebaran ;https://sentralpolitik.com/lagi-sahubawa-buka-pangan-murah-jelang-lebaran/
“Saya lihat antusiasme masyarakat cukup tinggi setiap kali operasi pasar murah,” tutupnya. (*)