MASOHI, SentralPolitik.com _ Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah memberikan subsidi ikan sebesar Rp10 ribu per Kg di pasar Binaya Masohi.
—
Kebijakan yang berlangsung sejak bulan Mei hingga Juni 2024 itu, mendapat sambut positif pedagang dan konsumen.
Ikan yang selama ini menyumbang inflasi yakni ikan cakalang Rp10 ribu/Kg, ikan momar Rp10 ribu/Kg, ikan kawalinya Rp10 ribu/Kg dan ikan tuna Rp15 ribu/Kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Tengah merilis, jenis ikan yang memberi andil terhadap angka inflasi yaitu ikan selar, ikan layar, ikan tongkol, cakalang, ikan kembung.
Andil jenis ikan ini secara month to month (m-t-m) bulan Mei 2024 sebesar 0,64 persen. Indeks tersebut termasuk di dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Seperti bawang merah, kacang panjang, kangkung, gado-gado, pepaya muda, kopi, tomat, sigret, bawang bombay, daun melinjo, kol putih, pare, penyedap makanan, terong, semangka, kue kering dan tempe.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Juliana Haumahu mengaku, ikan merupakan komoditas yang memiliki andil tinggi terhadap inflasi ketimbang beras.
“Kita terus monitoring pasar termasuk ikan. Nah, bila harga melonjak maka di subsidi, ” singkatnya.
Subsidi akan terus berlanjut apabila harga ikan akan bergerak naik.
“Bulan Mei sebanyak 230 Kg ikan subsidi yang terjual. Ini memberi dampak positif untuk mengendalikan laju inflasi, ” jelasnya.
Baca Juga:
Kebijakan Subsidi Pangan, Menukik Inflasi Maluku Tengah; ttps://sentralpolitik.com/kebijakan-subsidi-pangan-menukik-inflasi-maluku-tengah/
Selain ikan, tambah Haumahu, Pemkab juga subdisi harga rumah makan untuk item nasi dan lauk senilai Rp10 ribu dengan uji coba tiga rumah makan di kawasan pasar tradisional binaya. (*)