AMBON, SentralPolitik.com _ Musyawarah Daerah VII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku 1446 Hijriah resmi dibuka oleh Pj Gubernur Maluku, Sadali Ie.
Pemukulan Rebana menandai pembukaan yang berlangsung dua hari di Asrama Haji Waiheru Ambon, Senin (7/10/2024).
—
Hadir saat pembukaan Wakil Ketua MUI Bidang Dakwah sekaligus Koordinator MUI Wilayah Timur, K.H.Muhammad Cholil Nafis beserta rombongan.
Forkopimda Maluku, Ketua MUI Maluku dan jajaran MUI Kabupaten Kota, tokoh agama, masyarakat, tokoh Perempuan dan unsur terkait.
Sadali atas nama Pemerintah Provinsi Maluku menyambut baik pelaksanaan Musyawarah di hari ini.
Ia berharap musyawarah ini dapat melahirkan kepemimpinan MUI yang terus mengayomi dan membina umat, untuk kemajuan daerah bangsa dan negara.
“Eksistensi MUI sebagai wadah perhimpunan para ulama, cendekiawan, dan tokoh Islam telah banyak mewarnai sejarah dan perjalanan negeri ini,’’ katanya.
MUI telah memberikan kontribusi bagi pembangunan kehidupan beragama, penguatan Iman dan Taqwa, serta pemberdayaan umat.
SUMBER PENCERAHAN
Sadali juga berharap MUI dapat terus melakukan konsolidasi organisasi, dan memperkuat perannya sebagai otoritas keagamaan, yang dipercaya umat Islam di Maluku.
‘’Dengan memberikan fatwa-fatwa, nasihat dan panduan ke-Islaman yang jelas dan bijak dalam menyikapi berbagai persoalan keagamaan,’’ katanya.
‘’MUI Maluku harus terus menjadi sumber pencerahan dan referensi ke-Islaman yang solid bagi masyarakat Maluku,’’ sambung Sadali.
Selanjutnya ia mengingatkan kalau selama ini Maluku terkenal dengan keberagaman agama dan budaya yang membingkai masyarakat di bumi raja-raja ini.
Karena itu ia kembali berharap MUI Maluku, dapat terus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
Senantiasa mendorong dialog antar agama, mediasi konkrit dan kegiatan sosial, yang semakin memperkuat solidaritas dan soliditas antara umat beragama.
‘’MUI Maluku harus dapat berperan sebagai jembatan, antara komunitas Muslim dan agama lain, guna mencegah potensi konflik serta memperkuat persatuan,’’ katanya.
PILKADA
Dalam rangka momentum PILKADA, MUI Maluku bisa menjadi penyeimbang dalam dinamika sosial politik lokal, dengan sikap netral dan kebijaksanaan.
Sadali juga meminta MUI mampu memberikan pandangan yang moderat, sejuk dan menyenangkan.
Baca Juga:
Turunkan Stunting, Pemda Maluku Gandeng Tokoh Agama; https://sentralpolitik.com/turunkan-stunting-pemda-maluku-gandeng-tokoh-agama/
‘’Sehingga mendorong stabilitas politik, serta mendukung pelaksanana Pilkada yang aman, damai, jujur, dan demokratis,’’ pintanya. (*)
