Pemerintahan

Pemda Kepulauan Tanimbar Akui Tak Ada Muntaber di Desa Awear

×

Pemda Kepulauan Tanimbar Akui Tak Ada Muntaber di Desa Awear

Sebarkan artikel ini

Polisi Mulai Bergerak

Kadis Kominfo
Kepala Dinas Kominfo KKT Frederick Batlayeri./F:YS-

SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) akhirnya menyatakan tidak terdapat peningkatan kasus wabah muntaber di Desa Awear, Kecamatan Fordata dan desa-desa lainnya.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Ini sekaligus meluruskan pernyataan dokter Puskesmas Romean, Feby Urutman yang sengaja menutupi kondisi dugaan “keracunan” masal oleh puluhan warga Awear hingga menyebabkan satu orang bocah 10 tahun merenggang nyawa.

Kepastian tentang tidak adanya wabah muntaber maupun wabah diare akut sebagaimana pernyataan dokter Puskesmas terungkap setelah rombongan turun ke sana.

Penjabat Bupati Alawiyah Fadlun Alaydrus langsung memimpin rombongan bersama Pj Sekda, Ronny Watumlawar dan dinas-dinas terkait termasuk Dinas Kesehatan, Minggu (13/10/2024).

“Kemarin Pemda turun ke Fordata hanya untuk memastikan apakah terjadi wabah muntaber atau tidak. Dan memastikan bahwa warga yang sakit bisa pulih,” tandas Kepala Dinas Kominfo KKT Frederick Batlayeri, dalam keterangan pers di Media Center Kantor Bupati, Senin (14/10/2024).

MENGHINDAR 

Kepala Dinas Kesehatan dr Edwin Tomasoa sendiri tidak hadir dalam konferensi pers yang disiapkan Pemda.

Padahal, dalam apel Senin (14/10/2024) pagi, Pj Sekda Rony Watumlawar telah mengarahkan Kadis Kominfo dan Kadis Kesehatan untuk memberikan keterangan pers terkait hasil on the spot ke Fordata.

Sayangnya, Tomasoa yang juga berprofesi sebagai dokter umum ini, menghindar untuk hadir di media center.

Konferensi pers sendiri tertunda beberapa saat. Ini karena saat Kadis Kominfo menelepon berkali-kali tapi kadis tidak menjawab.

‘’Kami telepon Kabid maupun sekretaris dinas hanya menyampaikan bahwa kepala dinasnya menuju kantor bupati,” tandas Kadis Kominfo.

POLISI BERGERAK

Sayangnya hingga konferensi pers berakhir, dokter Tomasoa tak hadir.

Padahal dari semula jadwal konferensi pers  pukul 14.00 WIT, molor hingga dua jam. Dan akhirnya berakhir pukul 17.00 WIT.

“Saya tidak bisa menjawab yang bukan tupoksi saya. Silahkan teman-teman pers mengartikannya sendiri,” ucap Kadis.

Baca Juga:

Ini Percakapan antar Dokter Umum Terkait Kasus ‘Nasi Bungkus’ Awear’ https://sentralpolitik.com/ini-percakapan-antar-dokter-umum-terkait-kasus-nasi-bungkus-awear/

Ia juga mengungkapkan kalau pihak kepolisian juga sekarang lagi melakukan investigasi tentang masalah dugaan keracunan warga ini. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *