MASOHI, SentralPolitik.com _ Warga Desa Kanikeh, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah swadaya membangun Sekolah Dasar (SD) darurat.
Sekolah darurat mengingat tidak ada sekolah di sana. Sementara YPPK, Yayasan yang menginisi pembangunan sekolah ini, tidak menyediakan tenaga guru.
—
Kondisi itu memaksa anak-anak desa Kanikeh harus bersekolah di desa lain dengan jarak yang sangat jauh, seperti di desa Waiputih-putih, Roho, dan Hatumeta.
Selain itu, kebijakan pemerintah mengalihkan guru-guru ASN dari sekolah swasta mengharuskan empat guru yang bertugas di wilayah itu harus memilih sekolah negeri.
Hendrik Lilihatta, seorang guru ASN mengaku gedung sekolah darurat berukuran 6 x 12 meter tersebut memiliki tiga ruang belajar.
‘’Warga berinsiatif membangun sembari menunggu pembangunan sekolah permanen dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah,’’ katanya.
“Kami berterima kasih ke [ak Pj Bupati, karena Pemda sudah realisasi aspirasi kami. Proses belajar mengajar sementara ini di rumah, ” aku Lilihatta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah, Husen Mukadar menjelaskan sekolah itu segera beralih status mejadi sekolah negeri oleh Penjabat Bupati Rakib Sahubawa.
Melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 420-2-414 tentang pendirian dan penegrian SD Kanikeh menjadi SD Negeri 351 Maluku Tengah.
“SD 351 juga telah mengantongi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud RI,” jelasnya.
Lebih jauh, Mukadar mengatakan, pemerintah tentu berperan sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan sarana dan prasarana.
Terkait pembangunan fisik SD 351 Kanikeh, pihaknya sudah menganggarkan pada tahun 2025.
Baca Juga:
Ini Potret Buram SD Kecil di Pulau Sjahril Kepulauan Banda; https://sentralpolitik.com/ini-potret-buram-sd-kecil-di-pulau-sjahril-kepulauan-banda/
Karena itu, sekolah darurat yang dibangun warga merupakan sekolah sementara untuk proses belajar mengajar. (*)