Ada Dikotomi IPDN Vs Non IPDN di Pemerintah Kota Ambon

Wattimena: Tidak Benar

AMBON, SentralPolitik.com _ INSTABILITAS disinyalir terjadi di Pemerintah Kota Ambon. Ini terkait dikotomi antara pejabat lulusan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) dengan non IPDN yang menduduki jabatan di lingkup Pemerintah Kota Ambon.

Sumber-sumber media ini menyebutkan kalau saat ini lulusan IPDN mendominasi jabatan yang ada di Pemerintah Kota Ambon.

“Dari 30-an jabatan di dinas/ badan, lulusan IPDN mendominasi. Sisanya, hanya 4 sampe 5 badan yang diisi oleh lulusan non IPDN,” sebut sumber.

Sumber yang mewanti-wanti namanya jangan di publikasi ini menyebut, hanya dinas teknis yang sampai saat ini para lulusan IPDN masih malu-malu mencaploknya.

Dinas teknis itu antara lain, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Perhubungan, Dinas Perumahan dan Pemukiman serta BPPPKB (Keluarga Berencana).

“Nah, saat ini lulusan non IPDN lagi menonton, apakah pada rotasi kepala-kepala Dinas/ Badan nanti, pimpinan di Pemkot akan menunjuk para jebolan IPDN mengisi dinas-dinas teknis,” tandasnya.

PROSENTASI

Sumber ini selanjutnya juga menyebutkan kalau pejabat non IPDN yang menduduki jabatan hanya 10 persen dari jabatan yang ada.

Padahal sambung dia, idealnya perbandingan 50:50 antara lulusan IPDN dan non IPDN.

‘’Jadi saat ini terlihat ada dikotomi dalam internal birokrasi Pemerintah Kota Ambon. Ini merupakan bom waktu yang mesti diantisipasi. Sebab lulusan IPDN terus membanjir sama seperti lulusan non IPDN,’’ katanya.

MENCOLOK

Pada sisi lain sumber ini kembali menyebut kondisi sangat mencolok terjadi di Badan Perekonomian dan SDM Kota Ambon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar

  1. Jangan cuman dilihat IPDN nya. Sekarang liat hasilnya. Liat kinerjanya. Sampai sekarang IPDN yg menjabat ada masalah yg berarti tidak? Kalau tidak, berarti memang kinerja nya baik dan bisa di buktikan. Lalu kenapa jadi masalah? Dari pada sibuk memikirkan latar belakang pendisikan dalam menduduki jabatan, Kenapa tidak satu hati saja untuk mau membangun ambon yg lebih baik? Pilih pemimpin yang kinerjanya juga baik.

  2. Jangan cuman dilihat IPDN nya. Sekarang liat hasilnya. Liat kinerjanya. Sampai sekarang IPDN yg menjabat ada masalah yg berarti tidak? Kalau tidak, berarti memang kinerja nya baik dan bisa di buktikan. Lalu kenapa jadi masalah? Dari pada sibuk memikirkan latar belakang pendisikan dalam menduduki jabatan, Kenapa tidak satu hati saja untuk mau membangun ambon yg lebih baik? Pilih pemimpin yang kinerjanya juga baik. Jadi intinya lebih baik fokus kepada kinerjanya dari pada latar belakang pendidikannya.