MASOHI, SentralPolitik.com _ Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berupaya mempercepat penyusunan masterplan pengembangan dan penataan Banda Neira sebagai kota cagar budaya berciri khas pesisir.
—
Itu setelah arahan Presiden Jokowi kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) untuk penyusunan 40 Kabupaten/Kota prioritas 2024 berkelanjutan.
Menyusul arahan itu, Pj Bupati Rakib Sahubawa berkoordinasi dengan Kementerian PPN, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud).
Juga melibatkan Dirjen Kemendikbud, tim ahli cagar budaya nasional, serta tim ahli penyusunan masterplan Banda Neira.
Untuk memberikan rekomendasi pengembangan dan penataan bagian wilayah kota Banda Neira sebagai kota sejarah dan budaya.
Masterplan Banda Neira menekankan karakter lokal, mendongkrak sektor pariwisata di masa depan.
“Banda Neira juga akan menjadi model pengembangan kota dengan ciri khas kota pesisir atau kota benchmarking di kawasan timur Indonesia, ” ujar Sahubawa.
Sementara Kemenparekraf memprioritaskan pengembangan sektor pariwisata. Banda Neira menyimpan potensi wisata lengkap wisaya bahari, wisata budaya termasuk pengembangan wisata geopark.
Demikian pula Kemendikbud mempersiapkan pengusulan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia UNESCO.
Pertemuan menyepakati percepatan penetapan kawasan cagar budaya Banda Neira melalui SK Bupati.
Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional dan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Maluku Tengah akan melakukan delinasi Kawasan di Banda Neira.
Baca Juga:
Potret Buram SD Kecil di Pulau Sjahril Kepulauan Banda ; https://sentralpolitik.com/ini-potret-buram-sd-kecil-di-pulau-sjahril-kepulauan-banda/
“Banda Neira, semua berawal dari sini,” demikian kata Sahubawa mengucap tagline Banda Neira. (*)
Respon (1)