MASOHI, SentralPolitik.com _ Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) mencanangkan Kota Masohi sebagai Kota Moderasi beragama di Indonesia.
—
Pencanangan role model atau teladan moderasi beragama itu setelah digelar Jambore dan Apel Akbar BKPRMI se-Maluku di halaman mesjid raya Ibnu Abdullah.
Gubernur Maluku, Murad Ismail membuka acara ini. Turut menghadiri Penjabat Bupati Rakib Sahubawa Sekda Maluku Sadli Lie, Ketua I DPP BKPRMI, Yeyen Munawar, Sabtu (16/12/2023).
“Mesjid menjadi pionir, sekaligus pemuda remaja mesjid mendorong moderasi yang ada di Maluku, ” kata Ketua BKPRMI Ahmad Ilham Sipahutar.
Ia menjelaskan, moderasi tak hanya milik satu agama, malainkan semua umat beragama bahkan peradaban dunia. Sehingga mesjid menjadi simbol kerukunan antar umat beragama, khususnya di Maluku.
Yeyen Munawar mengatakan dalam konteks Islam ingin menebarkan bahwa Islam merupakan rahmat bagi umat manusia atau rahmatan lil alamin.
Indonesia kata Munawar adalah negara majemuk agama, suku, etnis maupun adat-istiadat yang membutuhkan moderasi untuk saling berdampingan.
“Moderat, fleksibel dengan semua agama, suku, etnis, ” sebutnya.
Karena itu, sebut dia, pancanangan Masohi sebagai Kota moderasi sangat tepat, sesuai dengan kemajemukan maupun kondisi Indonesia saat ini.
Dengan konsep moderasi rahmatan lil alamin itu, pemuda muslim hidup rukun, harmoni dalam perbedaan dengan agama lain.
“Pola-pola seperti di Masohi dan Maluku nantinya akan jadi pembahasan di DPP, kemudian diterapkan di seluruh wilayah agar kebhinekaan tetap terjaga, ” tutupnya.
Baca Juga:
Warga Masohi Serbu GPM : https://sentralpolitik.com/warga-masohi-serbu-gpm/
Pada Jambore dan Apel Akbar itu juga pemuda lintas iman Maluku membacakan pernyataan sikap. Intinya mendorong moderasi beragama, merawat multikulturalisme, menghargai perbedaan dan memperkuat kearifal lokal, serta melawan hoax. (*)