AMBON, SentralPolitik.com _Pemerintah Kota Ambon menyambut baik langkah strategis inisiasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Ambon.
BPOM menggandeng Pemkot Ambon melakukan Advokasi Terpadu Program Prioritas Nasional, SAPA SEKOLAH, GKPD, dan PPABK.
‘’Langkah ini sebagai upaya mewujudkan keamanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat di desa, pasar, dan sekolah,’’ kata Walikota Bodewin Wattimena, Selasa (15/4/2025).
Dalam sambutannya di Ruang Vlisingen, ia menyatakan program ini sejalan dengan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman.
Gerakan ini bertujuan menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Ambon.
“Program ini juga mendukung prioritas Pemkot terkait penanggulangan kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan, hibah, dan bantuan sosial,’’ katanya.
Penanggulangan kemiskinan dengan membangun ketahanan dan keamanan pangan dari level terkecil, yakni desa dan sekolah.
‘’Kami berharap Ambon dapat menjadi kota yang tangguh dan sehat dari sisi konsumsi pangan,” jelas Wattimena dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa kerja sama yang telah ditandatangani bersama instansi terkait (sekolah, pasar, maupun SMA) tidak boleh sebatas formalitas.
Kolaborasi ini harus berjalan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.
Selanjutnya perlu sinergi semua pihak untuk menciptakan sistem pengawasan dan edukasi yang menyeluruh, mulai dari rumah tangga, rumah makan, restoran, hingga pelaku usaha mikro agar pangan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan higienis.
Wattimena mengusulkan pembentukan tim terpadu jelang perayaan hari besar keagamaan untuk mengawasi makanan dan jajanan.
‘’Untuk mencegah keracunan pangan dan menjaga kualitas makanan yang beredar,’’ katanya.
GERMAS
Sementara Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail juga menegaskan pentingnya pengawasan pangan yang terpadu.
Sesuai peraturan pemerintah dan UU terkait, katanya, keamanan pangan tidak dapat diawasi oleh satu lembaga saja.
‘’Perlu kolaborasi semua tingkatan pemerintahan mulai dari pusat, provinsi, hingga desa serta dukungan masyarakat,’’ katanya.
BPOM telah meluncurkan tiga program terpadu sebagai bagian dari advokasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Program ini melibatkan pembinaan dan pengawasan pangan segar maupun olahan, termasuk yang diproduksi oleh usaha rumah tangga.
Pelatihan dan edukasi akan terus berlangsung kepada pelaku usaha di desa maupun kelurahan.
‘’Agar proses produksi makanan memperhatikan prinsip sanitasi dan higienitas,’’ ingatnya.
Tamran juga mengingatkan pentingnya peran desa dalam menggunakan anggaran untuk meningkatkan ketahanan sekaligus keamanan pangan.
Baca Juga:
Pemkot Ambon MoU dengan BPOM, Harap Berdampal ke UMKM; https://sentralpolitik.com/pemkot-ambon-mou-dengan-bpom-harap-berdampak-ke-ukmk/
‘’Kasus keracunan yang sempat terjadi sebelum Lebaran menjadi pelajaran penting bahwa tanpa pengawasan ketat, makanan bisa menjadi sumber bahaya bagi masyarakat,’’ tuntasnya. (*)