SAUMLAKI, SentralPolitik.com – Para lulusan PPPK bersama ratusan warga melakukan aksi demonstrasi di Kota Saumlaku, Rabu (1/10/2025).
Merasa tidak puas dengan penjelasan Bupati, pendemo ngamuk dan merusaki kantor BKD Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Awalnya demo berjalan lancar. Para pegawai PPPK merasa tidak puas dan menghendaki agar mereka masuk sebagai PPPK dan bukan PPPK Paruh Waktu.
Untuk mendengar aspirasi para PPPK, Bupati Kepulauan Tanimbar Ricky Jauwerissa mempersilahkan 20 perwakilan pendemo masuk di ruang rapat Utama Kantor Bupati.
Ikut menerima pendemo, Wakil Bupati KKT Juliana Ratuanak, Pj.Sekda, Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP. Ahyani, dan sejumlah pimpinan OPD.
Dihadapan perwakilan pendemo, bupati RJ terkesan membela anak buahnya yakni kepala BKD dan juga Kabid kesayangannya Ivan Melalolin.
BUKA AIB ANGGOTA DPRD
Bukannya memberi penjelasan, RJ malah secara terbuka mengancam akan membuka aib para legislator KKT.
Ia dengan lantang menyebut kalau anggota DPRD selalu minta “saham” alias proyek kepada Pemerintah Kabupaten.
Bupati ingatkan mitranya di DPRD agar jangan hanya lakukan pencitraan saja.
Bahkan dia tegaskan bila masyarakat KKT terus menyudutkan dirinya, dengan senang hati ia akan membuka aib para anggota DPRD ini.
Mirisnya kata dia, para anggota DPRD ini ketika meminta jatah kegiatannya itu tidak pernah sekali pun meminta atau menyisipkan persoalan P3K ini.
“Jangan hanya pencitraan. Ketika masyarakat sudutkan beta, beta bisa saja buka mulut, minta tolong tambahkan kegiatan di kampung ini dan kampung itu, tapi tidak pernah menyinggung P3K.’’
‘’Nanti di rapat komisi baru bicara. Sudah ketuk palu, uang so clear, tetapi pas baca rekomendasi fraksi, P3K tidak pernah menjadi perhatian,” beber bupati.
SINGGUNG WARTAWAN
Tak puas menyalahkan DPRD sebagai mitra Pemda, bupati juga menuding penyebab kisruh P3K adalah opini-opini oknum-oknum wartawan.
Bupati juga dengan gagahnya menyanjung Kepala BKD Johanis Batseran dan Ivan Melalolin.
RJ bahkan mengajak publik dan masyarakat agar tidak menghakimi kedua staf kesayangannya itu.
“Selama ini semua hakimi BKD, hakimi Ivan Melalolin, tapi per hari ini, SK yang keluar bukan dari BKD, tapi dari Puskesmas dan Kepala Sekolah,” tegasnya.
Lebih parahnya lagi, Wakil Bupati Ratuanak dengan bangganya mencontohkan dirinya yang juga “senasibnya” dengan para tenaga honorer ini yang sempat di-rumahkan.
“Dulu banyak yang kemudian di-rumahkan tahun 2022. Saya punya surat di-rumahkan. Saya juga,” bangga Wakil Bupati.
Akibat pernyataan bupati dan wakil bupati yang tidak memberi jawaban yang pasti, para pegawai honorer ini justru naik pitam.
Mereka kemudian keluar, berjalan menuju Kantor BKD dan menghancurkan kantor itu. Kantor KBD yang berada di sekitar Kantor Bupati di Jalan Poros Kota Saumlaki menjadi sasaran amuk massa.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Tanimbar, AKBP Ahyani dan para anggotanya pontang panting mereda aksi massa.
Baca Juga:
Ini Biang Kerok Jaringan Mafia PPPK Honor Siluman di Tanimbar; Ada Melalolin: https://sentralpolitik.com/ini-biang-kerok-jaringan-mafia-pppk-honorer-siluman-di-tanimbar-ada-melalolin/
Sampai berita ini terbit, aksi demo masih berlangsung. (*)