AMBON, SentralPolitik.com _ Gepeng, Gelandangan (GG) dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) beberapa bulan terakhir marak lagi di Kota Ambon.
Dinas Sosial terus mengambil langkah razia pada sejumlah titik, namun mereka masih kembali berkeliaran.
—
Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Sirjhon Slarmanat mengakui semarak keberadaan ODGJ maupun GG di kota ini. Mereka biasanya menempati area-area publik.
Seperti di kawasan lampu merah, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), rumah-rumah kopi dan lainnya. ‘’Padahal kita sudah berulang kali melakukan razia dan penertiban,’’ kata dia.
Terhadap mereka, Pemkot bahkan telah melalukan pembinaan, memberi makan dan pakaian. Namun tak pernah kapok. Tetap saja melakukan aktivitas di area publik.
“Pemkot tidak diam. Kita berulang kali melakukan razia dan penertiban, tapi mereka masih saja demikian,” kata Sirjhon di Balai Kota Ambon, Rabu (21/08/2024).
Khusus untuk ODGJ, ingatnya, bukan saja menjadi tanggungjawab Dinsos Ambon, tapi peran keluarga lah yang menjadi sangat penting.
“Pernah kita paksa salah satu ODGJ untuk pulang ke rumah, tapi ia menolak karena tidak mendapat perhatian keluarganya,” ucapnya lagi.
Padahal, lajutnya, Dinsos telah melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa untuk penanganan ODGJ di Kota Ambon.
“Masalahnya disitu. Kita sudah tangani tapi selepas itu mereka keluar lagi akibat tidak ada perhatian dari keluarga. Jadi peran keluarga itu sangat penting,’’ ulangnya.
Kendati demikian, ia menegaskan Dinsos akan tetap berupaya untuk meminimalisir jumlah GG dan ODGJ yang berkeliaran di kota Ambon.
“Kita juga minta kondisi ini menjadi perhatian masing-masing RT dan kelurahan/ desa. Jika ada Gepeng dan ODGJ di lingkungan, bisa langsung melakukan pembinaan,” harap Slarmanat. (*)
Respon (1)