AMBON, SentralPolitik.com – Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki tiba di Ambon, Selasa (24/9/2025), langsung melanjutkan perjalanan ke Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon.
Tiba di Hutumuri, Wamen bersama Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mendapat sambutan hangat dari Masyarakat Hukum Adat (MHA) setempat.
Di Hutumuri, Wamen bersama rombongan mendapat sambutan dengan Tarian cakalele, pengalungan serta pengikatan benang kehormatan oleh Upulatu.
Selanjutnya meneguk Sopi sebagai simbol ikatan kekeluargaan.
Upacara adat ini berlangsung khidmat di Baileo Istana Siluhaming, pusat kehidupan masyarakat adat Hutumuri.
Pada kesempatan itu juga penyerahan bibit tanaman serta penandatanganan MoU antara Balai Perhutanan Sosial Ambon dengan Fakultas Pertanian Unpatti.
Wamen, Gubernur dan Wali Kota Ambon menyaksikan penandatangan MoU.
SINERGI
Kesepakatan ini menegaskan sinergi lintas pihak dalam memperkuat kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat adat.
Wamen menegaskan, sejak 2016 hingga Juli 2025, Kementerian Kehutanan telah menetapkan 160 unit hutan adat di seluruh Indonesia seluas 400 ribu hektar.
160 unit hutan adat ini melibatkan 83 ribu kepala keluarga di 41 kabupaten pada 19 provinsi.
“Ini bentuk keseriusan kami dalam menjamin hak-hak masyarakat hukum adat sekaligus melindungi hutan melalui penetapan hutan adat,” ujarnya.
Ia mencontohkan Hutumuri, yang sejak 2017 memiliki dasar hukum berupa Perda DPRD Ambon dan SK Wali Kota tahun 2020.
Sehingga Kementerian menetapkan hutan adat seluas 150 hektar pada tahun yang sama.
RULE MODEL NASIONAL
Dari laporan yang masuk katanya, hutan adat Hutumuri kini dihuni 5.000 jiwa dari 1.600 KK, dengan produk unggulan pala, madu, cengkeh, hingga nanas.
Ini mampu menghasilkan nilai ekonomi senilai Rp 54,6 miliar per tahun.
“Ini luar biasa. Hutumuri menjadi role model nasional bagaimana masyarakat hukum adat mengelola hutan secara lestari, mandiri, sekaligus menopang kesejahteraan,” kata Rohman.
Ia juga mengapresiasi adanya patroli mandiri oleh Kewang (polisi kehutanan adat) dan upaya penataan batas hutan yang sudah berlangsung.
APRESIASI
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut baik arahan Wamen dan memberi apresiasi khusus pada masyarakat Hutumuri.
Saat meninjau pameran produk lokal khas, seperti wine tomi-tomi, galoba, pisang tongka langit, sirsak.
Serta minyak kelapa murni VCO, yang menjadi ciri khas olahan masyarakat Hutumuri.
Pada kesempatan itu, Gubernur memuji minyak kelapa murni (VCO) hasil fermentasi air kelapa asli yang diproduksi masyarakat.
“Ini luar biasa, bukti nyata inovasi masyarakat adat,” ungkapnya.
Menutup rangkaian acara berlangsung penanaman bibit pohon sukun oleh Wamen, Gubernur dan Wali Kota Ambon.
Baca Juga:
Wamen Kehutanan Tinjau Hutan Adat, Walikota Apresiasi Perhatian Pempus: https://sentralpolitik.com/wamen-kehutanan-tinjau-hutan-adat-walikota-apresiasi-perhatian-pempus/
Ini sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian hutan adat, serta pelepasan satwa endemik ke alam liar. (*)