AMBON, SentralPolitik.com – Harga BBM jenis Pertalite di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), kawasan RI dengan Timur Leste mencapai Rp 50.000 per liter.
Kondisi ini menyimpang dari slogan pemerintah yakni BBM Satu Harga se-Indonesia.
Terjadi lonjakan harga di daerah terpencil, terluar dan terdepan di Maluku dengan Negara Timor Leste karena terkendala distribusi BBM ke kawasan itu.
‘’Bulan April lalu pasokan normal, namun kini kembali tidak tersedia akibatnya harga meningkat,’’ kata warga MBD, Kilyon Yosri Maularak, Jumat (11/7/2025).
Tokoh Pemuda ini menilai, kelangkaan BBM telah terjadi bertahun-tahun di kawasan itu.
Kondisi ini terjadi semata bukan karena faktor cuaca atau kendala pengangkutan, melainkan ada dugaan kesengajaan dalam pengelolaan distribusi.
Kilyon menduga ada kesengajaan dalam pengelolaan distribusi dari PT Pertamina Cabang Ambon.
PANGGIL PERTAMINA
Lantaran itu ia meminta Komisi II DPRD Provinsi Maluku segera memanggil pihak Pertamina untuk memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban.
Selain itu Kilyon mendesak Gubernur Maluku \mengevaluasi kinerja jajaran Pertamina di wilayah tersebut.
“Kami minta dewan dan gubernur melihat persoalan ini sehingga ada distribusi secara merata, dan tidak terjadi krisis BBM terus-menerus,” kata Kilyon.
Baca Juga:
Bahlil Resmikan 9 Penyalur BBM Satu Harga di Maluku: https://sentralpolitik.com/bahlil-resmikan-9-penyalur-bbm-satu-harga-di-maluku/
Kata dia kelangkaan BBM di MBD bukan lagi persoalan teknis, tapi persoalan pengelolaan distribusi yang butuh pembenahan oleh instansi terkait. (*)
