MASOHI, SentralPolitik.com _ Hari pertama bentrok antar warga Desa Sawai, Masihulan dan Rumaolat di Seram Utara (Serut) pada Kamis (3/4/2025), Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah langsung menetapkan tanggap darurat selain masalah keamanan.
Bupati Zulkarnain Awat Amir yang turun mengunjungi tiga desa di hari pertama kejadian langsung mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk bantuan tanggap darurat.
Bantuan tiba di Desa Masihulan sekitar pukul 01.00 WIT, Jumat (4/4/2025).
Adapun bantuan yang datang berupa tenda, selimut, kasur, terpal, makanan bayi, makanan siap saji. Selain itu lauk pauk, kid ware, famili kit, tikar, terpal dan sandang berupa beras.
Selain itu peralatan dapur, food ware serta pakaian seragam SD.
Selenjutnya, Pemkab juga terus memantau perkembangan para korban yang mengalami luka-luka akibat bentrok.
“Kondisi ini menjadi tanggung jawab Pemkab Maluku Tengah, ” terang Zulkarnain.
HIDUP BERDAMPINGAN
Zulkarnain juga mengimbau masyarakat tiga desa untuk hidup berdampingan dan menjaga perdamaian.
Dia percaya tiga desa tersebut punya ikatan emosional, relasi kekerabatan serta nilai yang tak bisa terpisahkan.
“Saya yakin sungguh, kearifan yang hidup di Seram Utara adalah modal sosial yang tak bisa dipisahkan, melampaui sekat agama dan kampung, ” ujarnya.
Karena itu, ia meminta warga untuk tidak teprovokasi dan terpolarisasi yang akhirnya bisa memicu perpecahan sesama orang basudara.
Baca Juga:
Situasi di Seram Utara Utara Kondusif Pos Keamanan segera Didirikan; https://sentralpolitik.com/situasi-di-seram-utara-kondusif-pos-keamanan-segera-didirikan/
“Mari sama-sama kita rawat dan jaga pertalian sejati sebagai Orang Basudara dan sebagai sesama anak negeri Seram Utara, ” pungkasnya. (*)