Sentral Sepekan

Hikayat Pengeran Melawan Walikota (2)

×

Hikayat Pengeran Melawan Walikota (2)

Sebarkan artikel ini

"Slack Boom dan Rebutan Aset di Tanah Urimessing"

Kolose Slack Boom
Kolose Slack Boom versi Maryo Tisera dan Felix Tisera. F: IST-

Slack Boom alias Silsilah itu kanon bagi penentuan Raja. Dibalik slack boom, sebetulnya Negeri Urimessing memiliki potensi, yang berakar pada ajang rebutan sumber daya.

Bangunan Rumah Sakit RSUD dr Haulussy di bilangan Kudamati misalnya, jadi rebutan. Konon Pemda Maluku masih berhutang puluhan miliar atas tanah ‘Dati Pohon Ketapang’ itu. Jangan heran kalau posisi Raja Urimessing tentu jadi rebutan pula..!

—-

Setelah Hein Johanes Tisera ada nama Johanes Buke Tisera. Setelah Buke meninggal, mestinya Maryo naik tahta.

Tapi, kenyataan berbicara lain. Klaim datang dari keluarga Tisera lainnya.

Adalah Ferry Tisera, Kepala Mata Rumah Parentah Tisera malah menunjuk anaknya Felix Audhy Tisera sebagai Raja Urimessing berikutnya.

Ferry Tisera itu menggantikan Buke Tisera sebagai Kepala Mata Rumah Parenta, saat Buke naik menjadi Raja.

Nah, saat penentuan Calon Raja, Ferry yang memimpin rapat menentukan Calon Pengganti berikutnya.

Apakah penunjukan Felix sah? Tentu sah, karena Felix juga keturunan Raja Pertama yakni Philipus Steven Tisera, seorang raja yang memerintah di jaman Kolonial Belanda.

Lantas kenapa ada keberatan dari Saniri Negeri terkait pencalonan Felix?

Bagi Saniri, pencalonan Felix sebagai raja sebetulnya tidak menjadi persoalan.

Hanya saja mekanisme pencalonan yang tidak mendapat persetujuan sebagian Saniri Negeri. Sebab, keturunan lain Philipus Steven sengaja tidak dilibatkan.

Selain itu tidak ada voting di internal mata Rumah Parenta Tisera. Mestinya bila ada beberapa calon raja, maka selain musyawarah, akan ada voting internal.

Sayang, Saniri melihat mekanisme itu tidak berjalan.

Hal lain yang menjadi keberatan utama dalam pencalonan itu adalah Peraturan Negeri. Terutama Pasal 3, 4, 5 dan 6 dalam UUD Negeri Urimessing itu.

Pasalnya 3 misalnya antara lain menyebut “Mata Rumah Parenta Tisera yang berasal dari Garis Lurus Keturunan Philipus Steven Tisera dengan Garis Keturunan sesuai Slack Boom sebagaimana Lampiran Perneg tadi.

Nah lho, Saniri sebetulnya mengakui kalau Felix itu turunan Philipus Steven, namun apakah dia memiliki garis lurus? Lurus sebagaimana lampiran Perneg Urimessing?

Masalahnya ada disitu.

Oiya, selain Slack Boom sebagaimana lampiran Perneg Nomor 1 tahun 2022, ternyata ada Slack Boom yang juga dimiliki Felix.

Sayang, ada silang silsilah dari dua slack boom tadi.

SLACK BOOM TISERA versi FELIX

Lewat slack boom kita bisa menelisik dua silsilah tadi. (Lihat Gambar Utama)

Bila diteliti dari Silsilah versi Felix, Raja Pertama adalah Philipus Steven yang berkuasa pada tahun 1803.

Philipus memperakanakan Izak (1930) dan Simon Petrus (1867) serta Dominggus Tisera.

Simon Petrus memperanakan Jacob Petrus (1855-1912), ia memperanakan Petrus Simon (1912-1922).

Selanjutnya Petrus Simon memperanakan Simon Petrus, dan ia memperanakan Bernadus Tisera (1960-1968), dan Bernadus memperanakan Adrianus Andreas.

Ferry Tisera (ayah Felix) yang meneken Slack Boom itu tertanggal 11 November 2001.

Lalu apa hubungan Felix dengan Bernadus? Apakah Felix itu turunan langsung dari Bernadus, atau kah Bernadus itu kakak kakeknya… atau bla…bli… blu… Masih butuh jawaban juga sih.

SLACK BOOM Versi MARYO

Sama seperti slack boom versi Felix, slack boom versi Maryo juga meletakan Philipus Steven pada silsilah awal.

Untuk generasi berikut mulai terjadi perbedaan. Kalau slack boom versi ini, Philipis Stven memperanakan Izaac dan Simon plus Galasina (Galasina ini seorang perempuan).

Sementara pada slack boom versi Felix, Philipus memperanakan Izaak, Simon dan Dominggus.

Silang slack boom terjadi pada generasi ini, dan makin menghilang pada generasi berikutnya.

Generasi berikutnya adalah Simon memperanakan Lambertus, ia memperanakan Cornelis, ia mempernakan Hendrik dan Hendrik memperanakan Hein Johanis, selanjutnya Johanis dan sampai Johanis memperanakan Maryo Tisera.

Dalam slack boom ini tidak ada nama Petrus dalam turunan garis lurus. Kecuali anak dari Galasina (seorang perempuan) yang memperanakan Petrus.

‘‘Nah, apakah slack boom versi Felix merupakan kelanjutan dari Petrus yang anak seorang perempuan?” Wahualam…

Yang pasti dalam Silsilah versi Felix, tercantum nama Bernadus Tisera (1960-1968)

Kalau pun Bernadus pernah memimpin Urimessing dalam tahun 1960-1968, itu berarti bukan tidak mungkin sebelum Hein Tisera, adalah Bernadus merupakan Raja Urimessing.

Oiya, dari tanggal pembuatan slack boom versi Felix itu dibuat pada tahun 2001. Itupun hanya Ferry Tisera, ayah Felix yang menandatangani.

Sementara slack boom versi Maryo tahun 2016 yang lengkap diteken Yohanis, Jan Andries selaku Wakil Ketua Saniri Lengkap, Kepala Soa Rewala Ririmena Amalaing.

Silsilah ini mendapat pengesahan dari Pj Raja Alfian Lewenusa dan Camat Nusaniwe Drs R J Talakua.

Slack boom versi terakhir ini merupakan kelanjutan atau turunan dari slack boom yang dibuat Hein Johanes pada 11 -11-1959.

KONSPIRASI?

Oke, Bernadus adalah Raja, begitupun Hein. Lalu bagaimana perpindahan dari Bernadus kepada Hein Johannis?

Pertanyaan berikut, mengapa Pj Raja Urimessing Alfian Lewenusa S.STP, MSi yang ikut mensahkan slack boom (tahun 2016), namun saat pencalonan Raja ia yang menjadi Kabag Pemerintahan Kota Ambon, seakan mengesampingnya?

Okelah, mungkin ada saling silang, perdebatan sampai ketidak sepahaman….

Tapi ini yang pasti.. Johanis Buke Tisera itu naik ke Tahta Raja karena menggunakan Slack Boom yang sudah mendapat pengesahan Pj Raja Alfian MSi dan Camat Nusaniwe?

Tentu ini perlu jawaban-jawaban. Kalau pun belum ada jawaban maka simpulan sementara ‘konspirasi’ bisa menjadi alasan.

Entah alasan pemekaran Urimessing, atau alasan aset yang ada di tanah negeri kaya itu, atau ada alasan-alan lain.

Jangan bertanya soal aset negeri. Jangankan RSUD dr Haulussy, bagitu banyak aset yang ada di atas tanah itu.

Mulai dari Pertamina, BPOM, Imigrasi dan lainnya akan menjadi rebutan. Bukankah Pemprov Maluku sudah melakukan panjar pembayaran tanah RSUD…

Oiya, masalah tanah RSUD ini mengingatkan kita akan pergolakan hebat antara Geng Nus Kei vs John Kei di tanah Jawa. Nyawa juga melayang di tahun 2023 itu.

Dua paman dan ponakan ini pernah berkonflik gara-gara transaksi RSUD. Ingat, uang bisa memisahkan seorang paman dan ponaan, ibu dan anak.

Toh jangan heran ketika Tisera awalnya satu di tahun 1800-an, kemudian terbelah dan terpecah-pecah oleh karena silsilah pada lintasan turunan yang melintas lebih dari dua ratus tahun ini.

Itu baru aset tanah, bagaimana lagi kalau kemudian terkait butiran mineral emas..? hmmm

TUKAN MENJAWAB
SK Hein Johannis Tisera
Dokumen SK Hein Johannis Tisera sebagai Raja Urimessing dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah. F:ISTIMEWA-

Oiya, ini cerita satu jawaban terhadap perpindahan pemerintahan negeri dari tangan Bernadus kepada Hein Johannis Tisera di tahun 1980-an.

Sekretaris Daerah Maluku Tengah era tahun 1980-an, Drs I E Tukan memberi jawaban pasti. Tapi menggunakan Ejaan Lama.

‘’Menimbang bahwa, djumlah rakjat Urimessing jang terdiri dari Mahia, Kusu2 Sereh dan Seri 700 orang dengan suara bulat menjetujui Saudara HEIN JOHANNIS TISERA sebagai Pemerintah Negeri Urimessing,’’ kata Tukan.

Jawaban Tukan ini tertuang dalam Kutipan dari Daftar Surat2 Keputusan Bupati Kepala Daerah Maluku Tengah (Urusan Otonomi Daerah) tanggal 5 Djanuari 1970 nomor 1/KDH/UOD. Surat ini juga SentralPolitik.com mengantonginya.

Itu lewat surat resmi pemerintahan. Dalam tuturan orang-orang yang pernah hidup dengan Hein Jahonnes menyebut kalau awalnya Opa Bernadus mencari Hen.

‘’Menurut cerita, Opa Bernadus mencari Opa Hein, karena Opa Hein itu turunan lurus dari Oyang Philipus Steven,’’ kata sumber media ini.

Opa Bernadus mengakui kalau Hein adalah turunan lurus, karena itu dia ingin mengembalikan tatatan adat yang sebenarnya.

‘’Bukan kah orang tua-tua kita doeloe sangat jujur dan lurus, tidak terkooptasi dengan kepentingan aset negeri atau ADD ataupun DD,’’ tambahnya.

Kini polemik soal Raja Urimessing belum berujung. Malah baru memulai.

Turunan lurus Opa Philipus Steven, Maryo sudah bertekat mendirikan tatanan adat yang sebenarnya.

Ia juga menyatakan akan membawa masalah ini ke pengadilan, baik PTUN maupun peradilan Pidana.

Polemik di tengah masyarakat adat ujungnya ada pada Walikota. Sebab wali yang memutuskan siapa yang berhak, sebelum menelorkan keputusan.

INI KATA WALIKOTA

Lantas apa sikap Wattimena soal perlawanan Maryo Tisera? ‘’Tisera dan yang lain mau gugat, silakan menggugat,’’ katanya menjawab wartawan.

Ia berkelit kalau Pemerintah Kota Ambon tidak memiliki kewenangan menentukan Mata Rumah Parentah sebagai raja defenitif.

Pemerintah hanya mengikuti mekanisme adat yang masuk lewat Badan Saniri Negeri. Sejauh ini Pemkot telah melakukan sesuai Peraturan Daerah.

“Kami mulai berproses sejak usulan raja. Jadi ingin gugat, silakan menggugat proses adat,’’ tandasnya lagi.

Wattimena menyebut, siapapun dia, sepanjang sudah memenuhi syarat dan melalui tahapan mekanisme sesuai Perda, Pemkot hanya bisa melegalkan.

“Kan saya bilang, Pemkot tidak ada urusan dengan soal siapa yang jadi raja, sebab itu mekanisme adat lewat Badan Saniri Negeri,” tegas Wattimena lurus.

Okelah, per hari ini raja definitif sudah ada… tapi pikiran rakyat adat tentu belum definitif…

‘Kasus Raja Urimessing’ tengah bergulir, publik terutama masyarakat adat Urimessing tangah menanti…

Noh, akankah sang Pangeran mampu membatalkan keputusan Walikota? Mari kita tunggu tanggal main.

Baca Juga:

“Anak Raja Beranak Raja: (Hikayat Pangeran Melawan Raja-Bag I); https://sentralpolitik.com/hikayat-pengeran-urimessing-melawan-walikota/

‘’Tohok Raja tidak dapat dielakkan’’. Ini pepatah soal raja. Artinya dapat Anda cari sendiri. Sekian… #SentralSepekan. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komposisi KONI Maluku
Sentral Sepekan

Kita patut bersyukur KONI Maluku sudah memiliki pengurus baru Periode 2025-2029. Periode ini muncul karena pengunduran diri Ketua KONI sebelumnya,…

Logo AKMIL
Sentral Sepekan

JUMPA lagi dengan #SentralSepekan, ulasan media Anda seputar isu pekan-pekan ini. Selamat beraktifitas. Tetap jaga kesehatan. Alam semesta sepertinya terus…