AMBON, SentralPolitik.com – Iklan Tuna ternyata menjadi penyebab utama dugaan keracunan makanan Program MBG di Kecamatan Babar Barat, Kabupaten MBD, Kamis (11/9/2025).
Gara-gara mengkonsumsi ikan itu, sebanyak 48 siswa SMP Negeri 1 PP Babar-Tepa mengalami keracunan.
Informasi media ini dari para guru setempat pada Jumat (12/9/2025), 48 siswa dilarikan ke Puskesmas setempat.
28 orang dalam kondisi lemas dan mendapat penanganan intensif. Setelah mendapat penanganan media, 20 orang sudah diijinkan pulang ke rumah.
Sementara sampai saat ini terdapat 8 siswa yang masih menjalani perawatan Rawat Inap di Tepa, Ibukota Kecamatan Babar Barat.
EVALUASI MENYELURUH
Terhadap insiden ini, tokoh masyarakat Maluku Barat Daya (MBD), Oyang Orlando meminta Gubernur Maluku sebagai penanggung jawab Program MBG di Maluku agar mengevaluasinya.
‘’Kami minta pak Gubernur segera melakukan evaluasi program ini di MBD. Kami minta untuk sementara Program ini ditutup,’’ tandasnya.
Ia mengingatkan, insiden ini selain mengakibatkan korban, juga berdampak persepsi negatif di tengah masyarakat atas program mulia Presiden Prabowo.
Orlando juga menyayangkan Satuan Penyedia Pelayanan Gizi (SPPG) Mandiri di Tepa yang tidak menggubris SOP Gizi bagi anak sekolah.
ASPEK BISNIS
Tokoh masyarakat MBD ini menilai penanggung jawab SPPG lebih mementingkan aspek bisnis dan mengabaikan aspek bobot gizi dan aspek sosial.
Pengelola, katanya, lebih mengejar keuntungan besar dengan mengurangi porsi makanan, mengurangi kadar gizi.
‘’Kami menduga pengelola sengaja menyimpan sisa makanan untuk menyajikan besoknya dengan hanya memanasi menunya saja,’’ katanya mengutip laporan dari warga setempat.
Padahal, ingatnya sesuai prosedur, menu untuk hari ini harus habis dan besok memasak yang baru.
‘’Ada dugaan kuat mereka melakukan praktek seperti ini sehingga menimbulkan keracunan bagi siswa peserta didik,’’ tandasnya.
PROYEK BERGIZI
Lantaran itu, ia meminta keseriusan pemerintah lewat Dinas Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, HAKLI, Ahli Gizi dan Balai POM dan instansi terkait agar serius melihat masalah ini.
Ia berharap masalah ini tidak terjadi lagi di MBD maupun Maluku umumnya.
Dan berharap semua pengelola mendapat pelatihan khusus dan mendetail sebelumnya program ini berjalan. ‘’Kami harap para pengelola mendapat pelatihan khusus.’’
Baca Juga:
Bangga Buatan Indonesia, Pemprov Maluku Potong Ikam Tuna Sepanjang 2 Meter: https://sentralpolitik.com/bangga-buatan-indonesia-pemprov-maluku-potong-ikan-tuna-sepanjang-2-meter/
‘’Jangan ada kesan program ini bukan membawa gizi yang baik bagi anak-anak, tapi menjadikan proyek bergizi bagi para pengelola,’’ sinisnya. (*)