MASOHI, SentralPolitik.com _ Gerak inflasi Maluku Tengah pada Mei 2025 turun sebesar 0,63 persen secara bulanan, sedangkan inflasi tahunan terdeteksi naik sebesar 2,84 persen.
Badan Pusat Statistik, Senin (2/6/2025), merilis tingkat inflasi bulanan lebih rendah ketimbang April 2025 sebesar 2,96 persen.
Sementara inflasi tahunan sebesar 2,84 persen dibanding Mei 2024 sebesar 1,01 persen.
Kepala BPS Alisye Kakerissa menguraikan, kelompok makanan, minuman dan tembakau mendorong inflasi bulan Mei dengan andil sebesar 0,56 persen.
“Perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen,” urai Kakerissa bersama Wakil Bupati Mario Lawalatta dan OPD di Masohi.
Berikutnya perlengkapan, peralatan, pemeliharaan rumah tangga menyumbang inflasi 0,01 persen.
Sedangkan kesehatan, pendidikan, pakaian dan alas kaki memberikan andil 0 persen.
Untuk transportasi 0,02 persen, informasi komunikasi, jasa keuangan 0,03 persen, rekreasi olahraga budaya -0 persen.
Selanjutnya penyedian makanan minuman restoran sebesar 0 persen, perawatan pribadi dan jasa 0,07 persen.
Dengan inflasi bulanan tersebut, inflasi tahunan Maluku Tengah mencapai 2,84 di bulan Mei 2025 atau meningkat dari 1.01 persen pada Mei 2024.
Wakil Bupati Mario Lawalata menegaskan OPD terkait harus memiliki road map pangan sehingga data yang disajikan benar-benar valid.
“Data itu menjadi acuan kita mengambil langkah-langkah kebijakan ke depan, ” tegasnya.
WEDA dan PAPUA
Ia juga meminta pengawasan rantai pasokan pangan yang tak terkendali terutama produksi dan distribusi guna mencegah kekurangan stok.
Itu setelah terungkap petani lebih memilih memasarkan hasil pertanian ke luar wilayah Maluku Tengah seperti Papua dan Weda, Maluku Utara.
Baca Juga:
Sumbang Inflasi, Pemkab Maluku Tengah Subsidi Harga Ikan; https://sentralpolitik.com/sumbang-inflasi-pemkab-maluku-tengah-subsidi-harga-ikan/
Kata Lawalata, ia bersama Bupati Zulkarnain Awat Amir punya komitmen kuat menjaga ketersediaan bahan pangan dan daya beli masyarakat.(*)