Pemerintahan

Ini Kronologis Hilangnya Tujuh Warga Tanimbar di Laut

×

Ini Kronologis Hilangnya Tujuh Warga Tanimbar di Laut

Sebarkan artikel ini
PROSES EVAKUASI
Proses evakuasi para korban asal Tanimbar yang hilang di laut Tanimbar sejak 16 hari lalu dari longboat para korban ke kapal nelayan KM Tanjung Berlian III pada Jumat (29/03/2024) di perairan Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Dari tujuh korban, tiga orang berhasil selamat. –F:IST-

SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Tujuh warga yang hilang di Laut Kepulauan Tanimbar sejak 13 Maret 2024 lalu, tiga diantaranya berhasil selamat. Sementara empat lainnya meninggal dunia.

Satu korban meninggal dunia masih bersama tiga yang selamat, sedangkan tiga lainnya sudah dikebumikan di laut oleh rekan-rekannya. Berikut kronologisnya yang media ini himpun.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Awalnya, Rabu (13/03/2024) sekira pukul 15.00 WIT, Jeremias Takndare bersama lima warga Desa Wowonda piknik ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian dengan menggunakan perahu ketinting.

Sesampainya di Tumbur, para korban mengajak beberapa warga Tumbur bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di Desa Tumbur, untuk merayakan HUT Yohanes Salwey.

Sekira pukul 21.30 WIT para korban pamit kepada warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda dengan menggunakan perahu ketinting.

Saat itu Modestus Takndare (ayah dari salah satu korban) sempat meminta agar para korban jangan pulang ke Desa Wowongda, karena sudah malam hari. Apalagi cuaca sangat tidak bersahabat.

Mengetahui hal tersebut Jermias Takndare mengatakan harus tetap pulang karena ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian sekolah pada besok hari.

KECELAKAAN LAUT

Setelah itu para korban langsung berangkat meninggalkan pantai Tumbur dan menuju ke Desa Wowonda dengan menggunakan perahu ketinting.

Pada Kamis (14/03) sekira pukul 09.59 WIT, Jeremias Takndare mengirim pesan suara melalui WA ke salah satu warga. Ia meminta tolong orang tuanya agar datang menjemput.

Sebab perahu yang mereka tumpangi ternyata hanyut hingga di depan Pulau Dua. Pulau ini berada antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan Wertamrian.

Pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama warga melakukan pencarian dengan menggunakan 4 perahu longboat. Dua longboat dari Desa Tumbur juga mencari di seputan perairan Pulau Dua.

Namun saat pencarian, cuaca ekstrim karena angin kencang dan gelombang tinggu. Pencarian hanya bisa pada sampai pukul 18.30 WIT, namun tidak membuahkan hasil.

AS MESIN PATAH

Setelah itu, korban Yohanis Salwey melakukan komunikasi. Warga mengetahui posisi ketinting korban berada di perairan di depan Pulau Dua, Desa Lorulun. Ketinting mengalami kerusakan pada as mesin yang patah.

Karena itu perahu mereka terbawa arus dan angin dari pantai Tumbur hingga ke perairan Pulau Dua.

Selanjutnya, Jumat (15/03/24) sekira pukul 03.00 WIT, warga kembali melakukan pencarian. Sayangnya perahu yang warga tidak dapat mencapai lokasi karena cuaca buruk.

SEMPAT KOMUNIKASI

Pada saat itu salah satu korban Yofita Takndare sempat berkomunikasi melalui WA dengan keluarga dan menyampaikan salah seorang korban atas nama Jeremias Takndare telah meninggal dunia diatas perahu. Setelah itu komunikasi dengan para korban hilang lagi. Setelah itu tidak ada komunikasi lebih lanjut.

Dan pada 29 Maret 2024 pukul 21.00 WIT, Danpok Unit Intel Kodim 1503-03/Tual, Serka Arsyandi mendapat informasi bahwa KM. Lautan Berlian telah menemukan dan membawa 4 orang korban.

NAMA-NAMA KORBAN

Berikut nama-nama korban Yeremias Takndare alias Yeri (42 Tahun),  Yohanis Salwei alias Anis (27),  Yufita O. Takndare alias Fita (22),  Devota Salwey alias Voni (13), Kristina Skliresi alias Tini (16).

Berikutnya Alowisia Matruti alias Wisye (14) dan Roberta Matruti alias Novi berumur 13 tahun.

Dari empat korban, tiga korban selamat masing-masing Kristina Skliresi, Yohanis Salwei, Devota Salwey. Sedangkan Roberta Matruti meninggal dunia.

Kapal Patroli KPLP 364  sementara dalam perjalanan untuk evakuasi korban yang saat ini sudah berada di Pairan Desa Batu Goyang, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru.

Baca Juga:

16 Hari Hilang di Laut, Korban Asal Tanimbar Berhasil Ditemukan di Laut Arafura ;https://sentralpolitik.com/16-hari-hilang-di-laut-korban-asal-tanimbar-berhasil-ditemukan-di-laut-arafura/

‘’Warga Tanimbar di Kota Dobo lagi bermusyawarah dengan keluarga di Saumlaki, apakah korban meninggal dimakamkan di Dobo atau di pulangkan ke Saumlaki,’’ lapor Utha Pesulima. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *