Ini Pesan KH Hendra Umar saat Tabliq Akbar di SBB

Kutip Pesan Bung Karno untuk Bangsa

PIRU (SentralPolitik)_ Polres Seram Barat kembali mempersembahkan Tabliq Akbar Cerah yang dibawakan Ustad KH Hendra Umar Faried.S.Ag M.Ag, Sabtu (3/6). Sehari sebelumnya, dilakukan SBB Ber-Mazmur yang menghadirkan PendetaMarlon Butar-Butar.

Ustad KH Hendra Umar Faried dalam Tabliqk Akbar mengingatkan kalau ketagwaan akan berujung pada sebuah kedamaian.

“Duit itu bisa dipakai untuk membelikan tempat tidur yang mewah, tapi duit tidak bisa dipakai untuk  membeli enaknya tidur. Duit bisa dipakai untuk membelikan alat kecantikan , tapi duit tidak bisa dipakai untuk  membelikan kecantikan. Ingat, karena enaknya tidur dan kecantikan itu adalah pemberian gratis dari Allah,’’ ingat Ustad Hendra.

‘’Inilah urusan badan dan urusan jiwa, urusan kalbu, urusan hati nurani, itulah keimanan, itulah ketaqwaan, disitulah kedamaian,’’ tandasnya saat Tabliq Akbar.

Dia juga mengingatkan kalau Bung Karno dalam satu ceramah akbarnya mengutip sebuah ceramah pemimpin besar Jepang bernama Yugok Yuksan. ‘’Kata Bung Karno’ saudara-saudaraku setanah air, negara akan tetap  tegak dan jaya, apabila ada tiga syarat yaitu penuh kedamaian, penuh persaudaraan, saling tolong menolong, saling asah, saling asih, saling asuh, bukan saling bermusuhan,’’ katanya memberikan pesan damai.

KABUPATEN TOLERANSI

Sementara Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan S IK mengaku sangat bersyukur karena diberikan cuaca yang baik dan jamaah yang hadir sangat banyak.

‘’Ini artinya masyarakat SBB juga merindukan acara semacam ini. Merindukan doa, merindukan dan ingin mendengarkan kawah dakwah. Kemarin juga kita telah mendengarkan kotbah dari pendeta. Mudah-mudahan semuanya ini ada hikmahnya dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten SBB,’’ katanya.

Dennie menambahkan, penyampain Ustad sangat menyentuh,  bahwa perdamaian itu berasal dari Tuhan dan Kita berusaha untuk meraihnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *