Investasi

Kawasan Industri Perikanan Bakal Dibangun di Indonesia Timur; Termasuk Maluku 

×

Kawasan Industri Perikanan Bakal Dibangun di Indonesia Timur; Termasuk Maluku 

Sebarkan artikel ini
MoU Kawasan Perikanan
Penandatangan Mou Pembangunan Kawasan Perikanan di Beijing, Sabtu (21/12/2024). F: KBRI Beijing-

BEIJING, SentralPolitik.com _ Ini kabar gembira. Pembangunan Kawasan Industri Perikanan segera berlangsung  di Indonesia Timur. Maluku masuk dalam kawasan ini.

Ada tiga perusahaan besar yang berkolaborasi.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Adalah PT Pacific Blue Marlin, Zhuhai Hongwan Fisheries Co, Ltd., dan Zhuhai Gree Group Co, Ltd.

Zhuhai Hongwan Fisheries Co., Ltd. merupakan gabungan dari empat perusahaan perikanan besar di Propinsi Guangdong, China.

Perusahaan juga mengelola Zhuhai Hongwan Central Fishing Port, dengan kapasitas bongkar muat 80.000 ton per tahun.

Sementara Zhuhai Gree Group merupakan badan usaha milik pemerintah daerah di Zhuhai.

Sedangkan PT Pacific Blue Marlin sendiri bergerak di bidang pengolahan ikan dan ekspor produk laut. PT ini memiliki sejumah fasilitas di Bitung, Biak, dan Sorong.

Ketiga perusahaan raksasa melakukan penandatangan MoU pengelolaan perikanan dan pembangunan kawasan industri perikanan komprehensif di Indonesia Timur.

MoU berlangsung di KBRI Beijing, Sabtu (21/12/2024). Ikut menyaksikan penandatanganan MoU, Dubes RI Beijing Djauhari Oratmangun.

IMPLEMENTASI

“Saya menyambut baik rencana kerja sama ini dan berharap segera implementasi untuk mengembangkan industri perikanan Indonesia,” kata Oratmangun melalui rilis KBRI Beijing.

Sebelumnya ketiga perusahaan telah memaparkan rencana investasi di depan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani dalam kunjungannya di Beijing.

“Perikanan merupakan elemen penting dari ketahanan pangan, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini,” ingat Menteri Rosan Roeslani.

Dengan nilai investasi USD 460 juta, Zhuhai Hongwan Fisheries Co., Ltd., didukung pendanaan dari Zhuhai Gree Group Co., Ltd, akan membangun kawasan pengolahan ikan.

Selain itu pembangunan cold storage, pengadaan kapal dan peralatan, trading platform, pelatihan bagi kru dan teknisi perkapalan.

Ini untuk memperkuat rantai pasok secara keseluruhan.

Investasi RRT di bidang perikanan dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia serta memperkuat posisi produk ikan di rantai pasok kawasan.

Baca Juga:

Ingin Kirim Ikan Segar ke China, Cargo Raindo Siap Antar; https://sentralpolitik.com/ingin-kirim-ikan-segar-ke-china-cargo-udara-raindo-siap-antar/

Berdasar data GACC tahun 2023, produk perikanan merupakan komoditas ekspor Indonesia ke RRT terbesar ke 11, dengan nilai sekitar USD 855 juta. (DENIS)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *