Hukum dan Kriminal

Keluarga Korban Minta Polisi Usut Kasus Nasi Bungkus, Desak Otopsi Jenasah

×

Keluarga Korban Minta Polisi Usut Kasus Nasi Bungkus, Desak Otopsi Jenasah

Sebarkan artikel ini
Info Grafis
Info Grafis Korban yang mendapat perawatan di Puskesmas Romean. Masih ada sebagia yang menjalani perawatan di rumah karena kapasitas Puskesmas penuh.F: IST-

SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Pihak keluarga korban yang meninggal dunia menyusul konsumsi “Nasi Bungkus” Paslon Jauwerissa-Ratuanak meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.

Sampai saat ini sudah ada korban meninggal dunia atas nama Yohana Ambalangi Wermasubun.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

—–

“Sebagai keluarga korban, kami minta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Harus ada yang bertanggung jawab untuk masalah ini,” tandas salah satu keluarga korban, Benny Oratmangun kepada media ini, Minggu (13/10/2024).

Oratmangun menyebut, semuanya berawal dari mengkonsumsi makanan dari kampanye dialogis di desa itu.

Saat kampanye Rabu (9/10/2024) sore menjelang malam, Tim Paslon nomor 3 Ricky Jauwerissa-dokter Juliana Ratuanak membagi-bagi makanan kepada warga setempat.

“Semua berawal dari mengkonsumsi makanan berupa nasi dan telur dan dibagikan kepada warga dan anak-anak saat kampanye,” kata dia.

Beberapa jam kemudian ada yang mengeluh sakit dan mendapat perawatan di Puskesmas dan bertambah keesokan harinya.

“ Nah, pemicu awal dari nasi bungkus. Kami minta masalah ini harus mendapat perhatian dari kepolisian supaya semuanya terang benderang,” kata dia.

Oratmangun juga menyebutkan kalau saat ini masalah yang perlu penanganan pertama adalah menyelamatkan mereka yang sakit.

“Harus ada penanganan intensif bagi mereka. Jangan lagi di Puskesmas Romean, karena selain fasilitas tidak memadai,” ingat dia.

Terkait dengan korban jiwa ia menyebut kalau pihaknya minta proses hukum. Bila perlu ada otopsi terhadap korban yang meninggal.

Baca Juga:

Keluarga Korban Bakal Gugat Tim Paslon;  https://sentralpolitik.com/keluarga-korban-keracunan-bakal-gugat-tim-paslon-jauwerissa-ratuanak/

“Harus ada otopsi supaya kasus ini terang benderang. Dan jangan menjadi polemik politik. Tapi kami minta pemerintah menangani korban yang masih terbaring lemah,” ingatnya. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *