Pendidikan

Ketika Sekolah di Pedalaman Seram Menikmati Internet Satelit

×

Ketika Sekolah di Pedalaman Seram Menikmati Internet Satelit

Sebarkan artikel ini

Kadis Pendidikan Jalan Kaki Dua Hari ke Kanikeh

SD Kanikeh
Kepala Dinas Pendidikan berpose bersama murid SD Kanikeh di Pedalaman Pulau Seram Maluku Tengah. F:IST-

AKSES pendidikan di pedalaman pulau Seram jadi potret utuh betapa perjuangan menghadirkan ekosistem pendidikan bukan perkara mudah.

Kesenjangan transportasi, akses internet, perangkat digital menjadi kendala serius anak-anak di Pedalaman Pulau Seram.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Negeri Kanikeh, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah kali ini bisa bersuka cita.

Padahal, selama ini guru dan siswa di sana tidak pernah tersentuh pendidikan online maupun teknologi pembelajaran modern.

Keterbatasan sarana prasarana dan perangkat digital menjadi kendala utama.

Kondisi itu memantik Kepala Dinas Pendidikan Husen Mukadar rela berjalan kaki selama dua hari menempuh perjalanan panjang sampai ke pedalaman.

Ia tak sendiri. Ikut pula M Arifin Ely, Nurdin Banda dan M. Reza Wailissa, staf di dinas itu.

Mereka harus berjalan melewati bukti dan lembah. Menerobos hutan rimba Seram dengan puluhan anak sungai. Langkah ini demi membuka keterisolasian pendidikan di wilayah itu.

NEGERI KANIKEH

Negeri Kanikeh terletak di ketinggian 2.800 mdpl (meter di atas permukaan laut). Menjangkau desa adat ini hanya dengan jalan kaki.

Dari Negeri Huaulu tim kecil ini berangkat pukul 08.00 WIT dan baru tiba pukul 18.00 WIT. Butuh 10 jam perjalanan infantri sampai ke desa itu.

“Bermalam di kali (sungai) Waisamata, perjalanan kembali berlanjut keesokan harinya ke negeri Kanikeh, ” cerita Mukadar.

Ia ingin berkontribusi agar anak-anak di pedalaman Pulau Seram itu mendapat kesempatan belajar dengan kualitas yang maksimal.

STARLINK INTERNET

Sebagai bentuk komitmen, Mukadar meresmikan SD Negeri 351 Maluku Tengah di negeri tersebut.

Dinas sekaligus menyumbang satu unit internet starlink, serta lima unit cromebook.

Starlink internet sendiri merupakan penyedia layanan berbasis satelit.

Terobosan ini guna mengatasi blank spot yang selama ini dialami sekolah di wilayah terpencil.

Sedangkan cromebook siswa jenjang SD akan menggunakannya pada Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANKB).

“Harapan kami, adanya Starlink ini, sekolah bisa lebih mudah mengakses internet, khususnya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara online,” katanya.

Menurutnya, akses internet merupakan kebutuhan mendasar dalam dunia pendidikan saat ini. Terutama di pedalaman yang sulit menjangkau jaringan konvensional.

“Tantangan konektivitas kerap menjadi penghalang bagi siswa dan guru untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, ” jelasnya.

APRESIASI

Kepala Desa (Raja) Kanikeh, Johen Lilimau mengapresiasi langkah Pj Bupati Rakib Sahubawa dan Kadis Dikbud yang sudah berupaya membuka akses pendidikan dan komunikasi.

Ia mengaku  selama ini, baru dua pejabat itu yang berkunjung ke wilayah mereka.

“Kami senang, sudah bisa internet, video call sama anak dan keluarga di luar, ” aku Lilimau via telepon.

Berkat sinyal internet, warganya bisa menyaksikan perkembangan dunia luar maupun manfaat lain seperti harga komiditi.

“Terutama untuk anak-anak sekolah meningkatkan pendidikan mereka agar setara dengan negeri lain di Maluku, ” kisahnya.

Dengan adanya internet ini, Lilimau mengaku akan menambah bahan bakar minyak untuk mesin Genset.

“Kita punya empat unit mesin genset. Nah, adanya starlink ini saya akan perbanyak bahan bakar minyak,” katanya.

Baca Juga:

Warga Pedalaman Seram Swadaya Bangun Sekolah Darurat Beratap Rumbia; https://sentralpolitik.com/warga-pedalaman-seram-swadaya-bangun-sekolah-darurat-beratap-rumbia/

Ia pun berterima kasih kepada Pemda Maluku Tengah, Dikbud atas perhatian dan bantuan layanan internet, sarana prasarana di negerinya. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *