Keagamaan

Keuskupan Amboina Gelar Tahun Yubelium; Ini Rangkaian Kegiatan Selama Tiga Tahun

×

Keuskupan Amboina Gelar Tahun Yubelium; Ini Rangkaian Kegiatan Selama Tiga Tahun

Sebarkan artikel ini
Tahun Yubelium
Uskup Keuskupan Amboina, Mgr Zeno Ngutra saat memberikan keterangan terkait Tahun Yubelium, Jumat (21/2/2025) di rumah Keuskupan- F:Tagdard-

AMBON, SentralPolitik.com _ Keuskupan Amboina menggelar Yubelium Ordinari (Biasa) dan Yubelium Keuskupan Amboina ke-125.

Yubelium merupakan tahun kudus/ suci, yang di-khusus-kan untuk pengampuan dosa dan pelepasan hukuman.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Sementara Tahun Yubelium Keuskupan ke-125 berhubungan dengan hari lahirnya Keuskupan Amboina pada 22 Desember 1902, dan berpuncak pada 22 Desember 2027.

Uskup Keuskupan Amboina, Mgr Zeno Ngutra saat memberikan keterangan pers di Rumah Keuskupan, Jumat (21/2/2025) merinci makna Tahun Yubelium.

Dalam sejarah Gereja Katolik, Tahun Yubelium pertama kali berlangsung pada tahun 1300 oleh Paus Bonefasius VIII. Dan sejak 1475, Yubelium mulai berlangsung setiap 25 tahun hingga saat ini.

‘’Yubelium Ordinari berlangsung setiap 25 tahun agar setiap generasi dapat mengalami Tahun Yubelium setidaknya satu kali dalam hidupnya,’’ kata Uskup.

KUDUS

Tahun Yubelium berarti tahun kudus/ suci. Tahun yang dikhususkan untuk pengampuan dosa dan pelepasan hukuman karena dosa secara penuh.

Pengampuan dosa secara penuh pada tahun Yubelium biasa umat Katolik mengenalnya dengan istilah indulgensi penuh.

Indulgensi ini adalah rahmat pengampuan dalam tahun suci, karena adanya upaya pertobatan, amal kasih serta pengampunan sehingga terwujudnya kekudusan dalam hidup setiap anggota gereja.

‘’Kekudusan hidup itu ditunjukkan dengan membangun relasi yang baik dengan Tuhan, sesama dan alam ciptaan,’’ terangnya.

TAHUN SAKRAL

Selain menjalankan Tahun Yubelium Ordinari, Keuskupan Amboina juga memasuki Tahun Yubelium Keuskupan Amboina ke 125 pada tahun 2027.

Yubelium Keuskupan ini berhubungan dengan hari lahirnya Keuskupan Amboina (Prefektur Apostolik Nugini Belanda) pada 22 Desember 1902.

‘’Itu berarti pada tahun 2027 Gereja Partikular Keuskupan Amboina akan berusia 125 tahun,’’ terangnya.

Karena itu, Uskup Keuskupan Amboina Mgr. Zeno Ngutra menetapkan Tahun 2027 sebagai tahun sakral (kudus) bagi umat Katolik KA di Maluku dan Maluku Utara.

HARAPAN

Menyambut Tahun Sakral 2027, Mgr Zeno menitipkan harapannya dalam pelaksanaan Yubelian ordinari dan Yubelium KA ke 125.

Pertama, menggerakkan seluruh umat Keuskupan Amboina untuk memperbarui dan meningkatkan iman melalui tindakan-tindakan kesalehan seperti pertobatan, doa, ziarah, rekoleksi, pantang dan puasa.

Selain itu, menyadarkan dan menggerakkan umat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan karitatif atau belas kasih.

Membangun kesadaran kolektif akan sejarah berdirinya Keuskupan Amboina dan mensosialisasikan kepada seluruh umat.

Selanjutnya membangun semangat solidaritas, persaudaraan, militansi serta sensus ekklesiae di tengah-tengah umat beriman.

PROSESI YUBELIUM
Pose Bersama
Uskup Zeno Ngutra berpose bersama insan pers di Rumah Keuskupan. F:IST-

Menyambut momen Yubelium Keuskupan Amboina, Uskup Zeno menyebut kalau setiap tahun ada sejumlah fokus kegiatan.

Pada tahun pertama (2025), fokus pada kunjungan ke  Porta Sancta (tempat-tempat ziarah) di setiap wilayah Kesukupan Amboina, dan kegiatan karitatif.

Tahun Kedua (2026) akan diisi dengan kegiatan amal kasih atau karya-karya karitatif dan lomba-lomba menuju Yubelium Keuskupan Amboina ke-125.

Puncaknya Tahun Ketiga (2027) akan berfokus pada pengembangan iman, kompetisi-kompetisi dan perayaan-perayaan.

Baca Juga:

Mengenal Uskup Militer; Kardinal Prof Dr Igantius Suharyo; https://sentralpolitik.com/mengenal-uskup-militer-kardinal-prof-dr-ignatius-suharyo/

‘’Kami juga berharap dukungan semua masyarakat Maluku. Sebab kegiatan Yubelium bukan saja dinikmati oleh Umat Katolik tapi membawa dampak bagi semua umat beragama yang ada di Maluku,’’ pungkasnya. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *