AMBON, SentralPolitik.com _ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Abdi Nusantara mengumumkan mahasiswa STIKes korban penipuan yang berhasil di ungkap Polres Seram Bagian Barat (SBB).
—
Pengumuman tersebut tertuang dalam situs Sekolah Tinggi Kesehatan itu sejak 10 Mei 2023. ‘’Bapak/Ibu, saudara/saudari, kami tidak pernah mengeluarkan surat ini,’’ tulis lembaga itu dalam situs abdinusantara.ac.id.
Media ini sebelumnya melansir kasus dugaan penipuan penerimaan mahasiswa STIKes sedari tahun 2021.
Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan saat memberikan keterangan menyebutkan modus penipuan ini terungkap saat para korban melakukan pengecekan terhadap data mereka di PRODIKTI.
TAK TERDAFTAR
Karena nama dan NIM mereka tidak terdaftar, dua orang perwakilan korban selanjutnya nekat ke Jakarta menemui pimpinan STIKes Abdi Nusantara.
Sayangnya, mereka kemudian mendapat jawaban kalau nama dan NIM (Nomor Induk Mahasiswa) mereka tidak terdaftar pada lembaga tersebut.
Para korban kemudian mengajukan Laporan ke Polres Seram Bagian Barat di Kota Piru.
‘’Kami sudah menahan tersangka berinisial FL dan seorang yang turut membantu kejahatan penipuan V alias Vivi. V saat ini sementara Buron,’’ tandas AKBP Dharmawan.
Dari 23 korban penipuan, 19 berasal dari Kabupaten SBB, 2 asal Kota Ambon, 1 dari SBT dan 1 dari Kabupaten Maluku Tengah.
PEGAWAI PUSKESMAS
Sementara itu, informasi media ini, pelaku Fanny Louhenapessy adalah pegawai Puskesmas di Pembantu (Pustu) salah satu desa di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/23-calon-mahasiswa-stikes-jakarta-kena-prank-fanny-louhenapessy/
Nama-nama korban penipuan bisa diakses lewat situs resmi Abdi Nusantara: http://abdinusantara.ac.id (*)