JAKARTA, SentralPolitik.com _ Indonesia dan China mengumpulkan pemangku kepentingan dari kedua negara dalam FORU AI (Artificial Intelligence). Ini peluang usaha di sektor swasta.
Peluncuran AI Blockchain Centre Indonesia (ABCI) sebagai pusat inovasi terobosan dalam artificial intelligence, blockchain, dan otomatisasi.
Ini menandai tonggak penting dalam kolaborasi teknologi antara kedua negara dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin baru dalam ekonomi digital global.
Dan mendorong pengembangan teknologi generasi berikut seiring transformasi industri di seluruh dunia melalui artificial intelligence, teknologi blockchain, dan otomatisasi.
ABCI bertujuan untuk mendorong terobosan teknologi yang mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi berbasis pengetahuan.
Adalah Pang memimpin otoritas lembaga. Ia salah satu pendiri FORU AI, yang berpengalaman luas dalam teknologi blockchain.
Xue Kai sebelumnya memimpinan Tokocrypto, bursa kripto terbesar di Asia Tenggara yang kemudian diakuisisi oleh Binance.
“ABCI bukan hanya pusat penelitian. Ini adalah katalis untuk dampak nyata,” kata Pang Xue Kai saat peluncuran, Jumat (14/3/2025).
“Kami memiliki fleksibilitas untuk bergerak cepat, bereksperimen dengan berani, dan mendorong inovasi yang menghasilkan manfaat nyata bagi Indonesia’’.
‘’Fokus kami adalah menciptakan perubahan yang berkelanjutan, memastikan Indonesia tetap berada di garis depan transformasi digital global,” tegasnya.
ABCI akan berfungsi sebagai jembatan antara penelitian, bisnis, dan kebijakan, dengan mengeksplorasi penerapan utama seperti identitas digital yang aman, transparansi rantai pasok, inklusi keuangan, dan tata kelola data.
DANA INOVASI
Salah satu pilar strategi ABCI adalah Dana Inovasi AI, Blockchain & Otomatisasi yang baru dibentuk, yang akan memberikan dukungan keuangan penting kepada startup yang menjanjikan dan perusahaan yang menerapkan teknologi sektor-sektor utama Indonesia.
Dana ini, kata Pang Xue Kai, mempercepat komersialisasi solusi inovatif, memperkuat kemampuan produksi dalam negeri, dan menciptakan lapangan kerja.
“Dana Inovasi mengubah ABCI dari pusat penelitian menjadi inkubator aktif masa depan teknologi Indonesia,” katanya.
Dengan berinvestasi dalam perusahaan yang menerapkan AI, blockchain otomatisasi memecahkan tantangan nyata. ‘’Kami menciptakan jalur langsung dari inovasi ke implementasi.”
KEMANDIRIAN
Duta Besar China dan Mongolia Djauhari Oratmangun menekankan pentingnya inisiatif ini.
’’AI Blockchain Centre Indonesia adalah tonggak perjalanan Indonesia menuju menjadi pemimpin global dalam inovasi AI, blockchain, dan otomatisasi,” katanya.
Oratmangun juga menyoroti pentingnya diplomasi ekonomi yang digerakkan oleh teknologi antara kedua negara.
Meski beroperasi independen sebagai inisiatif swasta, ABCI sejalan dengan tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan inovasi lintas batas dan memperkuat perjalanan transformasi digital Indonesia.
Baca Juga;
Bupati Aru Terpilih Bertemu Dubes Tiongkok, Jemput Kawasan Industri Perikanan; https://sentralpolitik.com/bupati-aru-terpilih-bertemu-dubes-tiongkok-jemput-kawasan-industri-perikanan/
‘’Inisiatif ini tidak hanya mempererat kolaborasi Indonesia-China, tapi memastikan Indonesia tetap kompetitif dan siap menghadapi masa depan di tengah perubahan dunia digital yang pesat,’’ katanya. (*)