AMBON, SentralPolitik.com _ Pemerintah Kota Ambon memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2025, di Balai Kota Ambon, Senin, (2/6/2025).
Wakil Walikota Ambon, Ely Toisutta memimpin sekaligus membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi.
“Garuda bukan sekadar lambang negara. Ia representasi jiwa bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” katanya saat membacakan sambutan.
Ia menegaskan makna filosofis, historis, dan ideologis dari Garuda menjadi elemen penting dalam refleksi 80 tahun kelahiran Pancasila.
Peringatan tahun ini menampilkan Garuda Pancasila sebagai elemen visual utama.
Burung mitologis itu dianggap mencerminkan karakter bangsa yang tegas, dinamis, dan mandiri.
“Visualisasi Garuda juga menggambarkan semangat gotong royong dan kesederhanaan,” ujar Toisutta meneruskan pesan Wahyudi.
Dalam pidatonya, Wahyudi menyebutkan tiga fase historis penting pembentukan Pancasila: pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945.
Beriuktnya, Perumusan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, dan finalisasi rumusan dasar negara pada 18 Agustus 1945.
‘’Ketiganya merupakan satu kesatuan proses ideologis bangsa Indonesia,’’ katanya.
Garuda yang mencengkeram pita bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” berfungsi sebagai pengingat peran Pancasila sebagai landasan persatuan bangsa.
Frasa ini menyebut secara berulang dalam pidato sebagai penekanan pentingnya semboyan tersebut.
Selanjutnya Toisutta juga menyinggung perlunya revitalisasi sistem ekonomi dan pendidikan nasional yang berlandaskan Pancasila.
Profesionalisme penyelenggara negara, kemandirian ekonomi, dan pendidikan berkarakter sebagai pilar pembangunan masa depan Indonesia.
Baca Juga:
Gubernur Maluku Hadiri Sarasehan Kebangsaan BPIP; https://sentralpolitik.com/gubernur-maluku-hadiri-sarasehan-kebangsaan-bpip/
“Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga panduan etis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat,” ucapnya. (*)