AMBON, SentralPolitik.com – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa meminta pengusaha perikanan tangkap yang beroperasi di laut Maluku agar ikut komit membangun Maluku.
Hal ini tertuang saat Lewerissa bertemu pengusaha perikanan tangkap di Kantor Penghubung Pemerintah Maluku, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Gubernur Maluku menyinggung produksi perikanan tangkap 2024 sebesar 533.115 ton per tahun. Potensi ini membuka peluang untuk pemanfaatan kegiatannya.
“Hal ini berarti kegiatan bisnis perikanan tangkap masih aman untuk beberapa tahun kedepan,” ujarnya.
Secara tegas Gubernur menyampaikan juga bahwa peran pelaku usaha perikanan tangkap baru sebatas retribusi. Untuk itu ia berharap pelaku usaha dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah di Maluku.
“Bertahun-tahun saudara-saudara telah melakukan usaha di Maluku, perlu saya tekankan di satu sisi saudara-saudara banyak mendapat keuntungan sumber daya ikan, pada sisi lain saya menilai belum banyak memberikan kontribusi bagi pembangunan,’’ ingatnya.
Sejauh ini, kata dia, pelayanan berjalan dengan baik, kemudahan dalam perizinan. Untuk itu kami butuh kerjasama yang baik,” jelas gubernur.
Sejauh ini PAD dalam bentuk retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi pelayanan kepelabuhan, retribusi penjualan produksi usaha daerah dan lain-lain.
Jumlah PAD tahun 2024 hanya sebesar Rp.6,5 miliar. Kekayaan potensi sumberdaya ikan yang tersedia, butuh upaya-upaya untuk meningkatkan PAD.
Dalam pertemuan ini juga berlangsung penandatanganan komitmen bersama para Pelaku Usaha Perikanan Tangkap yang beroperasi di wilayah Maluku.
Komitmen berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan perwujudan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Gubernur Bertemu KKP Desak Tata Kelola Perikanan Tangkap Dievaluasi: https://sentralpolitik.com/gubernur-bertemu-kkp-desak-tata-kelola-perikanan-tangkap-dievaluasi/
Seperti memberikan biaya Provisi Sumber Daya Laut (PSDL) atas kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam laut oleh Pemerintah Maluku. (*)