Ini Pertarungan ‘Harga Diri’ PDIP Vs MI Di Jabatan Penjabat Bupati KKT

Catatan SentralPolitik.com

PUBLIK Maluku hari ini sudah berlega diri. Penantian siapa Penjabat Walikota Ambon dan Bupati SBB plus Kabupaten Buru sudah selesai. Tiga putra terbaik bangsa sudah ditetapkan Mendagri per 22 Mei 2023 sebagai Walikota Ambon, Bupati SBB dan Bupati Buru.

Sekarang tinggal Bupati Kepulauan Tanimbar yang masih tersisa. Menarik dan ini cukup memicu andrenalin, masyarakat terutama para politisi.

Tak terasa, jabatan Penjabat Bupati KKT membuat gesekan tersendiri. Ada rasa seksi disana. Ingat, seksi bukan porno… hmmm

Kenapa seksi, ya karena ada persaingan tak kelihatan antara Ruben Mariokossu, Sekda KKT saat ini dan Piterson Rangkoratat, Asisten III Sekda Maluku.

Baik Ruben alias (RM) maupun Piter (PR) sih tidak apa-apa. Toh keduanya putra Tanimbar. Ruben saat ini Sekda KKT, sedangkan PR itu mantan Sekda KKT. Toh, digesek seperti apapun keduanya tetap bersaudara.. Apalagi sama-sama dari Pulau Selaru. Satu Bahasa pula. Kadangkala ber-WA dengan menggunakan Bahasa Selaru.

Tapi dibalik itu, ada persaingan sangat ketat. RM itu didukung mantan Bupati KKT, sedangkan PR tentu anak buah langsung Gubernur Maluku, yakni Murad Ismail.

Dibalik RM ada PDIP, dibalik PR ada mantan Ketua DPD PDIP Maluku yaitu MI.

Piterson diusul Gubernur Maluku dan DPRD KKT, sedangkan Ruben cuma diusul DPRD KKT. Ada satu lagi nama yang muncul. Meky Lohy. Kadis Kominfo Maluku ini diusul Gubernur Maluku. Nama-nama mereka sudah masuk ke meja Jokowi, Presiden RI lewat surat Mendagri, tertanggal 18 April 2023.

MI itu barusan ‘dipecat’ PDIP. Tapi istri terkasihnya, bunda Widya Murad Ismail akan bertarung kursi DPR RI mewakili Maluku. Widya malah sekarang sudah dibungkus kain PAN, seragam kebesaran partai itu. Tentu PDIP tak tinggal diam. Partai moncong putih ini akan berupaya mengganjal Widya sekaligus mempertahankan satu kursi mereka di pusat.

Nah, karena itu kursi yanga tersisa, kursi Penjabat KKT akan terus diperebutkan, baik oleh PDIP maupun MI sendiri. Kursi penjabat Kepala Daerah akan menjadi rebutan, karena dengan kapasitas, kemampuan, dan peluang peluang yang tersisa, akan menjadi motor penggerak pemenangan partai. Nah, disini inilah ‘keseksian’ itu tercipta.

Malah, ada yang menyebut bila PR ditunjuk jadi Penjabat, maka lonceng kematian bagi DPIP di bumi Tanimbar, setidaknya pada gong politik 2024. Dan itu berarti PDIP tak tinggal diam.

Dengan kekuasaan di Jakarta saat ini, pertarungan akan berpindah disana. Dan disana PDIP lagi berkuasa penuh.  –Toh, pertarungan sesungguhnya ada di rakyat Tanimbar sendiri. –

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *