LANGGUR, SentralPolitik.com _ Rangkaian Festival Pesona Meti Kei yang dihelat Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) akhirnya ditutup secara resmi Kamis (26/10).
Kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat lokal maupun mancanegara. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyebut kedepan harus menjadi even nasional
—
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam sambutannya yang dibacakan, Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Reformasi, Birokrasi dan Regulasi, Kurleni Ukar mengatakan, tahun ini pesona Meti Kei kembali masuk pada Kharisma Event Nusantara.
“Ini adalah prestasi dari bupati dan jajarannya yang luar biasa, namun ini menjadi tantangan karena sudah tiga kali masuk kharisma nusantara jadi tahun depan harus naik kelas menjadi Event Nasional,’’ ingat Kurleni Ukar di Pantai Ngiarwarat, Ohoi Dudun Wahan Kabupaten Maluku Tenggara.
Bupati Malra, M Thaher Hanubun, para pimpinan Fokopimda dan ribuan masyarakat tumpah ruah di pantai ini. Ratusan turis mancanegara juga ikut dalam penutupan ini.
Menariknya, para pelancong dari luar negeri ikut dalam semua even yang digelar pada pantai berbeda-beda, termasuk yang beberapa even yang berlangsung di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara.
Kurleni Ukar menyebut, Kemenparekraf memberikan apresiasi yang tinggi pada even ini. ‘’Kami memberikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata Malra dan Pemda, serta Pemrov Maluku serta seluruh jajaran yang semangat menyelenggarakan event pesona Meti Kei. Ini merupakan upaya bersama mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Malra,” ungkapnya.
Dia mengingatkan, Pesona Meti Kei merupakan upaya pemerintah dalam mengembangkan potensi pariwisata Indonesia.
“Kepulauan Kei memiliki keindahan alam yang memukau dan tradisi lokal misalnya ketika ada meti Welwarat dan Fankurkurat dilakukan ajang menangkap ikan. Ini ajang tradisional yang menarik, menjadi daya tarik bagi wisawatan yang berkunjung,’’ bebernya.
PORTOFOLIO
Kata dia, Pesona Meti Kei sudah sesuai dengan portofolio wisatan Indonesia. ‘’Dimana 60 persen wisatawan datang karena budayanya dan 5 persen karena keindahan alamnya,” ujarnya.
Sebab pesona alam ini di sungguhkan ketika ada event sebagai salah satu promosi, sehingga menjadi satu point pariwisata dan ekonomi kreatif di Malra.
“Apalagi di tambah dengan cerita di balik budaya tersebut. Ini tentu menjadi hal yang luar biasa apalagi ditambah dengan perjalanan wisata yang menarik,” ucapnya.
Kemenkraf sangat mendukung kegiatan pesona Meti Kei dengan tema “Akselerasi Wisata Malra Berbasis Eko Wisata”. Ini juga sesuai dengan semangat membangun pariwisata berkelanjutan.
Baca Juga:
Bupati Malra Lepas Lomba Perahu Belang : https://sentralpolitik.com/bupati-malra-lepas-lomba-perahu-belang/
“Mari bersama-sama kita jaga alam, jaga budaya dan lingkungan kita, Karena semakin di lestarikan maka semakin di sejahterakan. Event ini merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.(*)
Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News
Respon (2)