Hukum dan Kriminal

Pulang Umrah, Kepala Pertamina Ambon Jarang Berkantor; PK Bakal Gelar Aksi Demo

×

Pulang Umrah, Kepala Pertamina Ambon Jarang Berkantor; PK Bakal Gelar Aksi Demo

Sebarkan artikel ini
Muhammad Rizal
Muhammad Rizal, Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku. f:IST-

AMBON, SentralPolitik.com – Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga, Muhammad Rizal dilaporkan jarang masuk kantor.

Perilaku ini terungkap saat Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Maluku hendak menemuinya, Senin (11/8/2025).

Pengurus Pemuda Katolik sebelumnya sudah melayangkan surat audens ke PT Pertamina Cabang Ambon, pekan kemarin.

“Oh, pak pimpinan dan pejabat tidak ada di kantor. Pak kepala belum masuk kantor setelah pulang Umrah,” kata Security menyambut kedatangan Pengurus PK Maluku, Senin (11/8/2025) di Kantor Pertamina Patra Niaga.

Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan ini sedari awal melakukan advokasi terhadap dugaan ilegal oil di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.

Atas laporan warga dan perhatian PK terhadap masalah BBM di kabupaten kepulauan ini, PK secara Institusi mensinyalir adanya praktek ilegal oil yang marak terjadi.

POLRES ARU TERINDIKASI TERLIBAT

Belakangan terungkap kalau Polres Kepulauan Aru juga terindikasi kuat terlibat aktif dalam praktek haram di Laut Arafura itu.

Menindaklanjutinya, Pemuda Katolik juga mengkonfirmasi beberapa pihak yang terkait, termasuk Pertamina Patra Niaga Maluku.

“Ada informasi yang hilang, sehingga kami berupaya mengkonfirmasi pihak Pertamina Ambon, sebelum kami melaporkan secara detail ke Papua dan Jakarta,” kata Izak Ruban, Wakil Ketua Komda PK Maluku.

Apa informasi yang hilang itu? Ia menyebut, hasil kajian sementara PK berkesimpulan bahwa ada penjualan BBM di tengah laut Arafura.

“Sebetulnya kami ingin ada cerita dengan data terkait penjualan di tengah laut itu,’’ katanya.

‘’Nah, kalau ada penjualan BBM dengan kapal dengan kapasitas besar, bukan tidak mungkin petinggi Pertamina juga terlibat,” sambungnya melontar sinyalemen.

Ia mengingatkan, untuk memutus pasokan BBM ilegal, maka pemerintah dan pihak Pertamina harus memutus rantai pasokan BBM di tengah laut itu.

JARANG BERKANTOR

PK menilai pimpinan PT Pertamina tidak berkantor di awal pekan menunjukkan kinerja yang buruk.

“Kondisi seperti ini bisa saja menimbulkan gelagat yang kurang baik. Kami kira sudah saatnya yang bersangkutan dievakuasi dari pusat,” tandas Ruban.

Ruban menegaskan sebagai bagian dari masyarakat, justru PK ingin mendekatkan diri dengan Pertamina sehingga bersama melakukan berbagai upaya memberantas ilegal oil di daerah ini.

‘’Tapi kalau komunikasi saja mereka sengaja menghindar, kami akan melakukan aksi demo berjilid-jilid di Pertamina. Apalagi status kepemilikan tanah juga tidak jelas,’’ ingatnya.

Sementara itu, awak media ini juga mengalami kondisi serupa di Pertamina.

Empat kali media ini berusaha menemui Kepala Marketing PT Pertamina namun tidak berhasil menemui Rizal.

Humas Pertamina, sesuai arahan pimpinan, hanya meminta agar media ini mengajukan pertanyaan secara tertulis.

Baca Juga:

PK Serukan Kawal Kasus Ilegal Oil di Dobo; Kasihan Gubernur, Prihatin dengan Timotius: https://sentralpolitik.com/pk-serukan-kawal-kasus-ilegal-oil-di-dobo-kasihan-gubernur-prihatin-dengan-timotius/

Sayangnya sudah memasuki dua pekan tidak ada jawaban baik secara tertulis maupun jawaban secara lisan dari PT Pertamina Cabang Ambon. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram