Saling Serang di Hutan Pelita Jaya, Tiga Warga Korban

PIRU, SentralPolitik.com _ Saling serang terjadi antara warga Dusun Pelita Jaya Desa Eti, Kabupaten Seram Bagian barat (SBB) dengan karyawan perusahaan PT Spice Island Maluku (SIM) Pisang Abaka akhirnya pecah di hutan, Jumat (20/10) sore sekitar pukul 16.00 WIT.

Warga yang selama ini tidak puas lahan perkebunan dan pertanian mereka diserobot pihak perusahaan akhirnya melakukan perlawanan dengan apa adanya.

Puncaknya, Jumat warga melakukan aksi dilapangan. Mereka berupaya memblokade lahan mereka dan melakukan perlawanan. Pekerja perusahaan juga melakukan perlawanan.

Akibatnya, satu warga terkena ‘pisau’ eksavakor dan mengalami patah tulang kaki. Sementara dua warga lain luka-luka terkena peluru senjata angin yang di tembakkan karyawan yang berusaha membela diri.

AWAL KEJADIAN

Wartawan media ini yang berada di TKP melaporkan kejadian berawal ketika ada informasi kalau perusahaan tengah melakukan penggusuran dengan alat eksavator di lahan warga di kawasan Mumul, Dusun Pelita Jaya, Kabupaten SBB.

Mendengar informasi ini, warga kemudian berlarin menuju lokasi untuk menyelamatkan lahan perkebunan dan pertanian mereka.

Sesampainya di lokasi, ternyata pihak perusahaan sementara melakukan penggusuran untuk penanaman pisang Abaka. Terdapat dua buah eksavator yang tengah beroperasi.

PENYERANGAN

Warga kemudian melarang pihak perusahaan agar jangan dulu melakukan penggusuran di lokasi mereka. Hanya saja larangan itu tidak di gubris oleh pihak perusahaan. Supir eksavator terus melakukan pekerjaan dilapangan.

Massa yang marah kemudian menyerang sopir eksavator. Supir yang terdesak, kemudian memainkan ‘pisau’ eksavator dengan cara berputar melindungi diri dari lemparan warga.

Kejadian makin tidak terkontrol. Warga terus merengsek masuk dengan batu dan kayu yang ada. Karena sudah tidak terkontrol, pisau eksavator mengenai kaki warga bernama Randy (25 tahun).

Sebagian warga kemudian melarikan Randy ke rumah sakit Piru untuk menjalani perawatan.

Sementara itu, warga terus melakukan perlawanan dengan melempari baru kearah karyawan perusahaan pisang Abaka itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar