Uncategorized

Starlink Ideal Atasi Tantangan Pendidikan Daerah Terpencil di Maluku Tengah

×

Starlink Ideal Atasi Tantangan Pendidikan Daerah Terpencil di Maluku Tengah

Sebarkan artikel ini
Nara Sumber
Kadis Pendidikan Malteng, Husen Mukadar jadi salah satu narasumber Gelar Wicara Internasional di Kaltra, belum lama ini, F:IST-

MASOHI, SentralPolitik.com _ Layanan internet satelit (Starlink) dinilai ideal mengatasi tantangan pendidikan wilayah terpencil di Kabupaten Maluku Tengah.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

“Jadi strategi Pemkab Malteng tingkatkan kualitas pendidikan di wilayah terpencil, ” papar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Husen Mukadar pada Gelar Wicara Internasional di Kalimantan Utara, 4-5 Desember 2024.

Ia memaparkan, langkah konkret itu berlangsung dengan menyalurkan starlink, chromebook ke sekolah-sekolah di Pedalaman Pulau Seram.

Berikut penegerian sekolah serta penyebaran guru. Langkah itu lantaran tantangan pendidikan pada setiap daerah berbeda-beda.

“Tahun ini kita distribusi starlink ke sekolah-sekolah terpencil. Mereka sudah bisa mengakses berbagai pelatihan dan materi. 2025 akan kita lanjutkan,” kata Mukadar.

Meski demikian, Mukadar mengaku pendidikan di Malteng masih kekurangan yang membutuhkan intervensi, terutama sarana-prasarana, infrastruktur, dan guru.

Selain kondisi sosial-ekonomi memaksa anak-anak kurang fokus terhadap belajar karena harus membantu orang tua mereka bekerja.

“Kondisi yang saya temui saat kunjungan di sekolah-sekolah di desa dan desa terpencil,” katanya.

INOVASI

Ia mengaku berkat kerjasama Pemkab Maluku Tengah dengan INOVASI, ekosistem pendidikan ekslusif terbangun.

Pihaknya telah melakukan beragam kegiatan antara lain lokakarya, penguatan kapasitas guru, pendampingan kepala sekolah dan pengawas.

”Kami fasilitasi peningkatan kapasitas 132 tenaga fasilitator mencakup 25 pengawas, 5 kepsek, dan 57 orang guru. Fasilitator tambahan di 2025,” terangnya.

Upaya tersebut menunjukkan hasil positif terhadap peningkatan kompetensi guru.  Kini, guru lebih terampil dalam menerapkan strategi pembelajaran interaktif dan berpusat pada siswa.

Untuk akses pendidikan, ia akui, banyak anak di daerah terpencil mendapatkan akses pendidikan yang layak, berkualitas, serta kolaborasi dan efektif.

KOMITMEN

Provincial Manager INOVASI Kaltara, Agus Prayitno mengakui komitmen pembangunan pendidikan di Maluku Tengah.

“Kami dorong Pemkab Kaltara untuk belajar di Malteng tentang inisiatif konektivitas sekolah daerah terpencil,” kata Agus.

Menurutnya inisiatif tersebut merupakan solusi paling efektif dan efesien menjangkau wilayah-wilayah yang terkendala akses internet.

Dengan begitu, paradigma pendidikan di daerah terpencil bisa didorong dari “schooling” (sekolah) menjadi “learning” (belajar).

Paradigma “learning” memungkinkan pembelajaran dilakukan di mana saja dan melibatkan banyak pihak seperti dosen, mahasiswa, dan relawan.

Termasuk universitas, pemerintah dan komunitas untuk berkolaborasi menemukan solusi yang tepat bagi pendidikan di daerah terpencil.

Sehingga tantangan pendidikan di daerah terpencil dapat teratasi dengan lebih efektif.

Dekan FKIP Universitas Borneo Tarakan, Dr. Suyadi, M.Ed memberi apresiasi pada Pemkab Malteng lewat Dinas Pendidikan yang teleh menginspirasi banyak pihak.

“Kegiatan ini banyak mengilhami peserta yang hadir baik secara daring maupun luring, ” ungkapnya.

Baca Juga:

Dinas Pendidikan Malteng Bahas Pendidikan 3T di Forum Internasional; https://sentralpolitik.com/dinas-pendidikan-malteng-bahas-pendidikan-3t-di-forum-internasional/

Gelar Wicara Internasional ini menghadirkan barbagai narasumber dari Australia, Maluku, Papua Barat Daya, Kaltara, DPRD, BPMP, BGP dan media massa. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *