AMBON, SentralPolitik.com _ Tok! Pemerintah Prabowo-Gibran mengetok 77 Proyek Strategis Nasional (PSN). Dan 2 paket proyek di Maluku masuk di proyek besar itu.
Sayangnya, potensi Sagu di Maluku tidak menjadi prioritas sehingga Proyek Hilirisasi Sagu jatuh ke tanah propinsi-propinsi di Papua.
—
Kedua proyek yang masuk dalam PSN masing-masing Bendungan Way Apu di Pulau Buru dan Pengembangan Pelabuhan Ambon Terpadu.
Kementerian Pekerjaan Umum sebagai pelaksana Bendungan Way Apu.
Sementara pelabuhan Ambon terintegrasi penangannya oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan.
Selain dua program yang mendapat biaya dari pemerintah, ada satu proyek lagi yang pendanaannya dari pihak swasta yakni Pengembangan Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela di Maluku.
77 Proyek Nasional itu masuk dalam bagian Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Dalam dokumen RPJMN yang termuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 12 tahun 2025.
Tertuang kalau daftar indikatif itu dapat di ubah dan di tambah sesuai evaluasi dan penilaian yang mengacu pada kesiapatan proyek, ketersediaan pendanaan serta persetujuan presiden.
‘’PSN disusun dan ditetapkan sebagai langkah konkrit teknis yang utamanya mendukung dan memastikan pelaksanaan kegiatan priorotas utama,’’ sebut dokumen RPJMN. Media ini mengutip, Sabtu (8/3/2025).
MALUT dan SAGU
Selain Maluku, Maluku Utara juga masuk dalam 77 Proyek strategis Nasional itu yakni Pengembangan Kawasan Industri Weda Bay oleh pihak Swasta.
Serta, Program Hilirisasi Kepala Sawit, Kelapa dan rumput laut. Maluku Utara bersama 19 propinsi lainnya masuk dalam proyek hilirisasi itu.
Uniknya, meski Maluku terkenal sebagai produsen dan konsumen sagu, namun proyek hilirisasi sagu, Propinsi Maluku tidak kebagian proyek itu.
Baca Juga:
Tinjau Proyek Strategis Nasional di Buru, Ini Peringatan Kajati Maluku; https://sentralpolitik.com/tinjau-proyek-strategis-nasional-di-buru-ini-peringatan-kajati-maluku/
Hilirisasi Sagu, Singkong, Ubi Jalar jatuh pada propinsi Papua. Begitupun Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara masuk dalam paket pengembangan singkong dan ubi jalar. (*)