AMBON, SentralPolitik.com – “Wali Aman, Wali Oke”. Kalimat ini menyebar luas terkait proses pemilihan Raja Amahusu Kota Ambon. Walikota Ambon Bodewin Wattimena pun bersikap.
Tudingan adanya intervensi DPRD Kota Ambon terhadap Pemilihan Raja Negeri Amahusu langsung mencuat.
Patrick Moenandar buru-buru meminta Wattimena tidak pitam dengan kalimat Wali Aman, Wali Ok. Moenandar adalah Wakil Ketua DPRD Kota Ambon,
‘’Kami minta Walikota tidak salah tafsir perihal pesan ‘Wali Aman, Wali Ok’. Itu pesan pribadi lewat (aplikasi) WhatsApp ke salah satu rekan,’’ katanya, Kamis (5/6/2025) kepada media ini.
Berbagai media menyebut kalau Walikota kesal karena mendapat tekanan dari Moenandar. Moenandar mendapat tudingan mengamankan orangnya sebagai raja definitif Negeri Amahusu.
“Itu percakapan pribadi yang disebarluaskan. Jadi pak wali jangan salah tafsir. Saya tak intervensi,’’ katanya kepada media ini kewat telepon.
‘’Masalah raja itu urusan Mata Rumah Parentah. Kami hanya memfasilitasi untuk memediasi polemik yang terjadi,” sambung Patrick dengan nada datar.
CALON RAJA
Politisi Perindo itu menjelaskan, soal polemik Raja Negeri Amahusu, salah satu calon Yonas Silooy kerap datang ke kantor dewah menyampaikan aspirasi.
Setiap kali bertandang ke gedung wakil rakyat, Yonas selalu mengatakan bahwa ‘Wali aman, Wali Ok.’ Patrick hanya meneruskan secara pribadi ke seseorang.
“Itu bahasa dari saudara Silooy. Karena setiap kali datang, yang dia sampaikan itu saja, bahwa Wali aman, Wali Ok. Jadi saya teruskan saja,” terangnya lagi.
Patrick lantas menyebutkan kalau pesan yang ia teruskan bukan dalam artian menekan atau mengintervensi Walikota untuk mengamankan salah satu calon raja di Kecamatan Nusaniwe itu.
“Saya rasa isi salah paham yang kemudian ditanggapi lain oleh pak wali. Saya kan punya nomor HP, tinggal tanyakan kejelasannya aja. Bukan langsung meledak di media,” sesalnya.
Selanjutnya ia juga meminta Wattimena bijak dan tidak menanggapi semua hal yang sepele, melainkan fokus bekerja sesuai aturan. DPRD pun demikian.
“Beta pikir saudara Walikota tidak perlu tanggapi hal-hal begitu. Saya ulangi lagi, itu bahasa sudara Jonas Silooy, bukan saya,” tegasnya.
Moenandar menyebut kalimat yang ia teruskan seakan-akan menentang Wali Kota, padahal tidak.
Baca Juga:
Jelang Pelantikan Walikota, Sejumlah OPD Rame-rame ke Jakarta, Tapi..
https://sentralpolitik.com/jelang-pelantikan-walikota-sejumlah-opd-rame-rame-ke-jakarta-tapi/
“Ini hanya kekeliruan dan salah paham. Saya mau bilang, pak wali tidak usah tanggapi lah. Ada tugas lebih banyak dan konsentrasi di kerja. Tidak bijak menanggapi hal kecil ini,” tukasnya. (*)