AMBON, SentralPolitik.com – Walikota Ambon Bodewin Wattimena meluapkan kegeramannya terhadap camat, lurah, kepala desa, dan raja di wilayah Kota Ambon yang dinilai lalai dalam melaksanakan program Jumpa Rakyat Desa.
Program ini untuk menyerap aspirasi masyarakat desa itu justru sepi kehadiran para pimpinan wilayah.
Bahkan, Wattimena menegaskan tidak satu pun camat, lurah, kepala desa, maupun raja yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Kalau hanya dua jam saja jumpa rakyat di desa tidak bisa dilakukan, lalu bagaimana kita bisa tahu persoalan masyarakat?” ujar Wattimena dengan nada kecewa, Jumat (3/10/2025) saat memimpi WAJAR di Balai Kota.
Menurutnya, banyak persoalan warga seperti sengketa antar tetangga hingga masalah lahan dan bangunan seharusnya bisa diselesaikan di tingkat kecamatan dan desa.
Namun, karena pertemuan tatap muka tidak berjalan, berbagai masalah akhirnya menumpuk hingga ke pemerintah kota.
“Pemerintah kota hanya bisa membantu jika ada laporan dan mediasi. Tapi penyelesaiannya tetap tergantung para pihak. Itulah pentingnya camat, lurah, kades, dan raja rutin bertemu warga,” tambahnya.
Wattimena menegaskan, program Jumpa Rakyat bukan sekadar formalitas, melainkan wadah penting untuk mendengar keluhan, mencari solusi, dan menjaga kepercayaan publik.
Baca Juga:
Wattimena Lecehkan Seorang CPNS Kota Ambon; Kurang Ajar Terungkap di WAJAR: https://sentralpolitik.com/wattimena-lecehkan-seorang-cpns-kota-ambon-kurang-ajar-terungkap-di-wajar/
Ia meminta seluruh pimpinan wilayah tanpa terkecuali segera melaksanakan pertemuan rutin bersama masyarakat di lingkungan masing-masing. (*)