Hukum dan Kriminal

Wattimena Lecehkan Seorang CPNS Kota Ambon; Kurang Ajar Terungkap di WAJAR 

×

Wattimena Lecehkan Seorang CPNS Kota Ambon; Kurang Ajar Terungkap di WAJAR 

Sebarkan artikel ini
CPNS Korban Pelecehan
Seorang CPNS Korban Pelecehan mengadu di Program WAJAR, Jumat (19/9/2025). f:tangkapan layar vidio-

AMBON, SentralPolitik.com – Walikota Ambon, Bodewin Wattimena memiliki Program Unggulan WAJAR alias Walikota Jumpa Rakyat. Kegiatan ini berlangsung saban hari Jumat minggu berjalan.

Melalui kegiatan ini, Walikota memberi kesempatan kepada warga Kota Ambon bertatap muka dengan walikota dan menyampaikan persoalan di tengah masyarakat.

Tapi, pada WAJAR Jumat (19/9/2025) kemarin, bukan saja rakyat yang datang. Kali seorang CPNS ikut acara. Dia datang dan duduk di bangku belakang.

‘’Dari tadi orang tua kami datang, tapi tidak mendapat kesempatan bicara. Saya akhirnya berbicara,’’ tiba-tiba seorang pegawai berseragam berdiri, angkat bicara.

Perempuan muda ini ternyata pegawai Pemkot Ambon dengan status CPNS. Ia berbicara sambil menangis.

Wanita berinisial CM berusia 19 tahun ini ternyata CPNS di unit Satuan Pamong Praja, Kota Ambon. Ia mengaku mendapat pelecehan yang mengarah pada seksual.

Adalah seorang seniornya di Satpol PP yang melakukan aksi bejat itu. Pegawai senior itu bermarga Wattimena. Namanya Novri Wattimena (NW) alias Noat.

Wattimena ini ternyata berstatus PPPK. Itu pun pelecehan berlangsung saat Wattimena dalam keadaan mabuk di perayaan HUT Kota Ambon.

‘’Orang tua saya sebetulnya melarang saya,’’ katanya sambil menangis. Insiden ini kemudian viral lewat Vidio yang beredar dari tangan ke tangan warga Kota Ambon.

KURANG AJAR

Terbata-bata ia kemudian bercerita di hadapan Rosa dan pimpinan OPD lain soal tindakan kurang ajar seniornya itu.

Robby Sapulette alias Rosa adalah Pejabat Sekretaris Kota yang memimpin WAJAR.

Ia berkisah, setelah perayaan HUT Kota di Lapangan Merdeka, Senin (8/9/2025), para pegawai SatPoll PP lanjut merayakan HUT di Kantor Satpol dengan mabuk-mabukan.

Sebagian pegawai sudah pulang, tapi dirinya bersama sejumlah rekan bertahan di aula Kantor.

Berselang beberapa lama, datang Wattimena. Ia dalam kondisi mabuk. Tiba-tiba Wattimena menyandarkan dirinya ke tubuh korban.

‘’Noat dalam keadaan mabuk dan datang bersandar ke tubuh saya. Saya tidak memperdulikannya dan keluar di parkiran,’’ ceritanya.

Bersama salah satu teman, korban menghindar dari Wattimena yang lagi mabuk berat. Tapi pelaku tetap mengejar keduanya.

‘’Dia datang di parkiran dan langsung bilang kamong (kalian) dua ada hamil ka seng (atau tidak). Barang beta mo siksa kamong,’’ kata korban menirukan seruan pelaku.

Pelaku kemudian mencolok-colok tubuh korban. Wattimena kemudian menarik baju korban di bagian dada.

Korban mengaku baru membuka aib itu saat ini karena selaku CPNS dia merasa dilema.

Kuatir sebab baru CPNS, tapi kejadian berlangsung di Kantor Satpol PP. Karena itu ia sudah melapor ke Polda Maluku.

Korban mengaku kesal karena orang tuanya datang ikut WAJAR tapi tidak diberi kesempatan untuk bicara.

‘’Papa dan mama saya datang, kenapa tidak kasih kesempatan berbicara. Saya tau pak (Sekot) sebagai pimpinan, tolong orang tua kami berbicara,’’ katanya di vidio firal itu.

Menanggapi pelecehan itu Roby Sapulette langsung menegaskan akan memproses masalah ini.

Baca Juga:

40 Tahun Warga Kota Tak Kebagian Bansos Terungkap di WAJAR: https://sentralpolitik.com/40-tahun-warga-kota-tak-kebagian-bansos-terungkap-di-program-wajar/

Ia meminta agar Kepala BKD memindahkan Wattimena ke BKD sambil menunggu proses lanjut. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram