Pariwisata

Branding Ambon City Of Music Terus Berlanjut, Dievaluasi 2027

×

Branding Ambon City Of Music Terus Berlanjut, Dievaluasi 2027

Sebarkan artikel ini
Evaluasi UNESCO
Direktur AMO, Ronny Lopies usai evaluasi bersama UNESCO. F:IST-

AMBON, SentralPolitik.com _ Branding Ambon City of Music versi UNESCO terus berlanjut.

‘Merek’ ini berlanjut setelah Ambon Music Office (AMO), representasi Pemkot Ambon mengurus City of Music dengan menyerahkan laporan pertanggungjawaban ke UNESCO pada Juni tahun 2024.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Direktur AMO, Ronny Loppies kepada Tim Media Center, Selasa (21/1) menjelaskan, Laporan ke Unesco dalam dua) bagian yaitu Creative Cities Contribution to UCCN’s Implementation (former Membership MONITORING Report).

Dan Creative Cities Contribution to Sustainable Development, in line with the MONDIACULT 2022 Declaration and UNESCO Culture Sector’s Priorities untuk bagian kedua.

Dikatakan, pada laporan tersebut juga terdapat pertanyaan-pertanyaan detail yang dibangun dalam 2 (dua) bagian, antara lain, pertanyaan terkait kontribusi Ambon City of Music terhadap program-program global.

Inisiatif terbaik yang dilakukan di tingkat kota berdasarkan usulan rencana aksi 4 (empat) tahun untuk mencapai tujuan UCCN.

Serta inisiatif terbaik melalui kerja sama antar kota dan internasional untuk mencapai tujuan UCCN.

Selain itu rencana aksi untuk periode empat tahun mendatang; inisiatif yang dilakukan sebagai respons terhadap dan untuk pemulihan dari COVID-19.

Sementara pada bagian ke-2, menjawab berbagai pertanyaan yang bersifat umum.

PERTANYAAN

“Ada juga bagian output dengan beberapa pertanyaan seperti bagaimana jaminan terhadap hak-hak budaya di kota Ambon berupa kepemilikan, identitas dan keragaman budaya yang terbangun,’’ katanya.

Selanjutnya terkait kesetaraan gender; adaptasi skill dan digitalisasi; inklusif dan pembedaan lingkungan digital.

Percepatan budaya dan Pendidikan Seni berupa inklusivitas dan kesetaraan akses terhadap budaya dan Pendidikan seni; kontekstual dan Pendidikan seni melalui budaya; investasi dalam budaya; ekonomi kreatif.

Berikutnya menyangkut perlindungan dan pelestarian Warisan Budaya dalam hubungannya dengan perubahan iklim berupa lingkungan dan aksi iklim.

‘’Serta perlindungan Budaya dalam masa Krisis; Proteksi dan Menjaga warisan; penanganan setelah masa krisis,” terang Loppies.

INOVASI AMO

Secara komprehensif, katanya, keunggulan Ambon City of Music terletak pada Program inovasi AMO yaitu Sound of Green (SoG).

Program ini mengawinkan musik dan lingkungan dengan berbagai dampaknya terhadap sektor-sektor lain seperti pendidikan, literasi, infrastruktur seni, perubahan iklim dan lainnya.

“Kekuatan berikutnya adalah pada tingkat partisipasi secara internasional dalam kluster musik dan lintas kluster kreatif dalam skema UNESCO Creative Cities Network atau UCCN,” aku Ronny.

Dengan keberlanjutan ini, maka Ambon City of Music diharapkan dapat menjadi perhatian semua para pihak untuk membantu AMO.

Baca Juga:

Gandeng Erasmus Huis AMO Gelar Pertunjukan Animato Quartet; https://sentralpolitik.com/gandeng-erasmus-huis-amo-gelar-pertunjukkan-animato-quartet/

‘’Dan memfokuskan pembangunan kota yang berkelanjutan dengan daya ungkit budaya musik yang telah diakui dunia lewat UNESCO sejak tahun 2019 dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2027,’’ tandasnya. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *