AMBON, SentralPolitik.com _ Pembangunan Gedung E RSUD dr Haulussy Ambon menyimpan masalah. Pekerjaan dengan nilai fantastis mencapai R.50 miliar, namun tak ada keramik. Lantai gedung itu hanya beralas karpet tipis berwarna Biru.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menemukan kondisi ini saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD milik Pemerintah Propinsi Maluku itu.
Saat Sidak Lewerissa mendapat banyak persolan yang terjadi di rumah sakit plat merah itu. Terutama pada pembangunan gedung E yang merupakan ruang bedah sentral/ operasi ICU dan ICCU.
Kepada media Lewerissa mengaku telah mengecek pelayanan, kebersihan serta kondisi sarana prasarana (Sarpras) pada setiap ruangan.
Termasuk gudang penyimpanan obat-obatan, ruang instalasi radiologi, ruang rekam medis, unit gawat darurat (UGD) hingga ruang intern laki-laki.
Orang nomor satu di Maluku ini fokus pada gedung E yang telah dibangun sejak 2021, namun belum bisa menggunakannya karena belum rampung alias mangkrak.
Gubernur melihat secara seksama tampilan luar hingga dalam gedung dua lantai itu. Pekerjaan gedung ini menelan hampir Rp 50 miliar yakni Rp 49,6 miliar.
Anggaran fantastis itu, ternyata tidak sebanding dengan kondisi gedung. Dindingnya retak, dan lantai 2 belum terpasang keramik, hanya karpet tipis warna biru.
Kondisi plafon juga seperti sudah dimakan rayap, dan material yang masih berserakan di sejumlah ruangan.
“Ada beberapa tempat yang tidak layak untuk menjadi tempat penyimpangan obat dan sebagainya,” kata Hendrik kepada media, Selasa (25/ 3/2025) sore.
Apakah ada langkah hukum? ‘’Nanti kita lihat bagaimana tindaklanjutnya,” kata Lewerissa menyikapi kondisi gedung tersebut.
BERSIH
Lewerissa mengaku kalau RSUD dr Haulussy-Kudamati Ambon saat ini memang jauh Lebih bersih ketimbang beberapa tahun lalu.
“Pengalaman saya dulu ketika datang, tidak nyaman karena kurang bersih, kurang higienis. Tapi sekarang jauh lebih bersih. Cuman ada banyak fasilitas yang harus mendapat perhatian,’’ katanya.
Intinya kata dia, selain fasilitas yang lebih penting, persoalan tata kelola rumah sakit harus menjadi perhatian.
‘’Saya berharap Direktur rumah sakit dan jajaran menata kelola rumah sakit secara baik, sehingga masyarakat bisa mendapat pelayanan kesehatan yang baik,’’ katanya.
Selain pelayanan, Ketua DPD Gerindra Maluku ini berharap Rumah Sakit ini dapat memberikan kontribusi untuk PAD Propinsi Maluku.
Baca Juga:
Sengketa Tanah RSUD Belum Selesau, Ini Pesan Ombudsman ke Keluarga Tisera; https://sentralpolitik.com/sengketa-tanah-rsud-belum-selesai-ini-pesan-ombudsman-ke-keluarga-tisera/
“Selain RSUD) dr Haulussy, Rumah Sakit di Tulehu dan Nania tata kelola dan sebagainya harus lebih baik lagi, ” tutupnya. (*)