AMBON (SentralPolitik)_ Harga tiket kapal PT Pelni naik cukup signifikan. Para calon penumpang pun menjerit. Kondisi ini memaksa organisasi kepemudaan mendesak agar PT Pelni menjelaskan kepada masyarakat secara transparan.
—
Salah satu calon penumpang Kapal Pelni tujuan Ambon-Tual, Yoskar Mayabubun dan beberapa penumpang lainya, mengaku terkejut saat mendatangi Kantor Pelni Cabang Ambon untuk membeli tiket KM. Ngapulu tujuan Tual.
‘’Kami terkejut dengan harga tiket yang naik begitu dahsyat. Beta kaget, karena sebelumnya kita beli tiket masih kisaran Rp.280,000. Tapi tadi ketika kita membeli tiket, harganya sudah naik sampai Rp. 358 ribu,’’ keluh Yoskar kepada SentralPolitik, Selasa (4/7).
Dia menyebutkan, kenaikan harga ini hampir mencapai separuh dari harga sebelumnya, tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu.
‘’Masyarakat terutama calon penumpang memang butuh kejelasan, butuh sosialisasi karena Maluku ini sangat membutuhkan sarana transportasi laut,’’ kata mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi ini.
Sementara itu, Presidium gerakan kemasyarakatan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI, Jho renyaan meminta tranparansi terkait dengan kanaikan harga tiket yang kini naik sekitar 50 persen.
“PT Pelni perlu memberikan penjelasan tentang kenaikan harga tiket. Dengan adanya peningkatan biaya keberangkatan, menimbulkan keresahan bagi calon penumpang,” kata Renyaan.
Selain itu Renyaan meminta agar PT Pelni harus memberikan penjelasan tentang peningkatan harga tiket sehingga para calon penumpang dapat mengetahui alasan kenaikan harga sehingga tidak menimbulkan keresahan yang berkepanjangan.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/pmkri-ancam-geruduk-kantor-pdi-perjuangan/
‘’Dimana-mana masyarakat lagi hidup dalam kesusahan, kalau kenaikan tanpa ada sosialisai dan alasan yang jelas, kami kuatir kenaikan tiket kapal sebagai moda transportasi utama di Maluku akan menimbulkan gejolak ketidak puasan,’’ tandasnya. (*)